Kita tidak bisa memastikan latar belakang mazmur ini, tetapi ada kemungkinan bahwa Raja Daud menuliskan mazmur ini pada masa pemberontakan Absalom, anak kandungnya sendiri (2 Samuel 15-18). Bila Raja Daud tidak mau menyebut nama Absalom dalam mazmur ini, bisa diduga bahwa hal itu disebabkan karena dia amat menyayangi anaknya, bahkan bisa dikatakan bahwa dia amat memanjakan anaknya itu. Raja Daud hanya menyebutkan bahwa yang membuat masalah yang ia hadapi terasa sangat berat adalah pengkhianatan sahabatnya, yang kemungkinan besar menunjuk kepada Ahitofel. Raja Daud merasa sulit menghadapi Ahitofel karena Ahitofel adalah sahabat dan sekaligus penasihat Raja Daud. Kedekatan mereka itulah yang membuat Ahitofel memahami sifat dan cara berpikir Raja Daud, sehingga nasihat Ahitofel menjadi amat jitu dan membahayakan (55:13-14). Itulah sebabnya, pemberontakan Absalom membuat Raja Daud merasa gelisah, ngeri, takut, gentar, cemas, dan sedih (55:5-6,18). Dalam keadaan yang sulit semacam itu, Raja Daud berseru kepada Allah! Dia meyakini bahwa Allah akan menolong dirinya (55:17). Bagi Raja Daud, mencari pertolongan Allah itu seperti sebuah refleks atau sebuah gaya hidup. Allah adalah tempat bagi Raja Daud untuk bersandar dan menyerahkan segala kekhawatirannya (55:23). Dia memercayai Allah (55:24). Kita tahu bahwa pemberontakan ini akhirnya berakhir dengan kematian Absalom (2 Samuel 18:9-15). Allah selalu menyediakan masa depan yang baik bagi setiap orang yang berharap kepada-Nya!
Banyak orang beranggapan bahwa masalah yang ia hadapi lebih berat daripada masalah yang dihadapi oleh orang lain. Akan tetapi, masalah yang dihadapi oleh Raja Daud dalam bacaan Alkitab hari ini termasuk masalah yang sangat berat, yaitu dikhianati oleh sahabatnya dan oleh anak kandungnya sendiri. Rasul Paulus mengatakan bahwa merupakan hal yang biasa saja bila kita--sebagai anggota umat Allah--menghadapi masalah dan bahwa seharusnya kita sanggup menghadapi atau mengatasi masalah tersebut bila kita mengikuti jalan keluar yang disediakan Allah (1 Korintus 10:13). Masalah apa yang sedang Anda hadapi saat ini? Saat Anda menghadapi masalah, apakah Anda sudah membiasakan diri untuk selalu bersandar kepada Allah dan mengikuti jalan keluar yang disediakan Allah itu?