Pada umumnya orang menunjukkan salah satu respons berikut ketika mengalami kesusahan: 1) menyangkal, 2) menyalahkan diri sendiri atau pihak lain, atau 3) melakukan instrospeksi dan mencari pertolongan. Bacaan hari ini menceritakan Yunus sedang mengalami kesusahan besar di dalam perut ikan. Dalam penderitaannya, ia berintrospeksi, mengingat Allah dan memohon pertolongan-Nya.
Kita memperoleh dua pelajaran dari doa yang dipanjatkan Yunus. Pertama, Yunus memohon pertolongan Allah di tengah kesusahannya (2:2-4). Ia menyadari bahwa kesusahannya adalah akibat hukuman Allah atas kesalahannya. Ia mengakui dirinya terusir dari hadapan Allah karena ia berusaha melarikan diri dari hadapan Allah (2:4, bandingkan dengan 1:3). Sebagai akibatnya, ia mengalami penderitaan seperti orang yang berada "di tengah-tengah dunia orang mati" (2:2). Namun, ia tidak tenggelam dalam keputusasaan. Ia berseru kepada Allah dan memohon kelepasan dari-Nya. Kedua, Yunus percaya bahwa Allah akan melepaskannya dari kesusahannya (2:5-9). Ia percaya bahwa Allah berlimpah dengan kasih setia dan menyelamatkan nyawanya seperti menaikkannya dari liang kubur (2:6). Oleh karena itu, ia berjanji akan membayar nazarnya untuk mempersembahkan korban keselamatan kepada Allah saat ia sudah dibebaskan kelak (2:9).
Bacaan hari ini ditutup dengan perintah Allah kepada ikan untuk memuntahkan Yunus ke darat (2:10). Tindakan Allah itu mengungkapkan dua sifat ilahi-Nya, yakni Mahamurah dan Mahakuasa. Dalam kemurahan-Nya, Ia mengampuni Yunus dan memberinya kesempatan kedua untuk melayani. Dalam kemahakuasaan-Nya, Ia menaklukkan ikan untuk taat kepada perintah-Nya.
Pengalaman Yunus adalah cermin kehidupan orang percaya. Selama masih di dunia, kita tidak mungkin terhindar dari berbagai kesusahan, baik akibat kesalahan diri sendiri maupun karena faktor lain. Kisah Yunus mengajar kita untuk melakukan introspeksi dan menengadahkan kepala kepada Allah memohon pertolongan-Nya. Permohonan kita harus dibangun di atas keyakinan bahwa Allah mendengar dan menjawab doa. Bagaimana kondisi Anda hari ini? Kesusahan apa yang sedang Anda tanggung dan apa penyebabnya? Bawalah kesusahan hidupmu kepada Allah. Dalam kemurahan dan kuasa-Nya, Ia menyertai dan menolong umat-Nya melewati pergumulan hidup ini.