Apakah Anda pernah menyaksikan tindakan yang membuat Anda marah karena hati nurani Anda terusik, seperti saat Anda menyaksikan terjadinya pemerasan, penyiksaan, atau tindak kriminal lainnya? Dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Yesus amat kesal saat menyaksikan para pedagang ternak--yang menjual hewan korban--serta para penukar uang yang menggelar dagangan di halaman Bait Suci. Pasalnya, halaman Bait Suci yang menjadi tempat para pedagang mencari keuntungan itu adalah tempat yang seharusnya dikhususkan bagi orang asing yang datang untuk berdoa di Bait Suci. Tuhan Yesus lalu membuat cambuk dari tali yang digunakan untuk mengusir para pedagang dan semua hewan yang diperdagangkan serta membalikkan meja-meja yang digunakan untuk penukaran uang. Melalui tindakan ini, Tuhan Yesus secara terang-terangan menyatakan bahwa Dia berada di pihak Allah dan Dia murka terhadap mereka yang mengabaikan isi hati Allah yang mengasih semua orang dari segala bangsa.
Pada umumnya, kemarahan manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Akan tetapi, kemarahan yang dipertontonkan oleh Tuhan Yesus dalam bacaan Alkitab hari ini berbeda! Tuhan Yesus marah bukan karena Ia merasa dirugikan, tetapi Ia murka karena kehendak Allah diabaikan oleh umat-Nya! Kemarahan Tuhan Yesus merupakan murka yang suci karena Dia memuliakan Allah melalui tindakan-Nya itu. Kita pun seharusnya marah saat melihat kebenaran diputar balik, keadilan diinjak-injak, dan kejahatan merajalela! Apakah hati nurani Anda tidak tergetar saat mendengar berita tentang pelecehan seksual, bahkan pemerkosaan terhadap anak-anak serta para remaja putri? Apakah Anda tidak marah saat mendengar berita tentang terjadinya korupsi milyaran rupiah, padahal jutaan orang sedang menjadi miskin dan menderita karena kehilangan penghasilan?
Apa yang membuat Anda marah? Apakah kemarahan Anda memuliakan Allah? Apakah kemarahan Anda ditujukan untuk kepentingan orang banyak, untuk kepentingan umat Tuhan, atau untuk kepentingan negara? Atau sebaliknya, apakah kemarahan Anda dilandasi oleh pementingan diri sendiri? Tuhan Yesus mau menerima pelacur atau pemungut cukai yang bertobat. Akan tetapi, Dia murka terhadap orang yang tidak menyadari dan tidak mau mengakui kesalahannya!