Ketika seseorang percaya kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah mengampuni dosa-dosanya dan menerima dia kembali. Dosa yang sangat besar seringkali membuat seseorang merasa bahwa Allah belum sepenuhnya mengampuni dosanya, dan ia tidak menemukan damai sejahtera. Namun, masalah yang sebenarnya, bukan pada seberapa besar dosa kita, tetapi pada seberapa besar anugerah pengampunan Allah. Jika anugerah pengampunan Allah kecil, maka dosa kecil pun tidak dapat diampuni. Namun belas kasihan dan kemurahan Allah memang melampaui segala sesuatu. Kasih-Nya besar tidak terkira, sehingga seburuk apapun dosa-dosa kita, kita dapat diampuni. Mikha tahu bahwa Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahan umat-Nya, dan membuang segala dosa umat-Nya ke dalam tubir laut (7:19). Oleh karena itu, Mikha mengajar umat Israel untuk memikul kemarahan TUHAN, dan menanti sampai Allah memulihkan keadaan mereka (7:9). Umat Allah harus bersabar menghadapi musuh-musuh maupun orang-orang yang mencela mereka saat mereka menanggung hukuman, karena ada waktunya mereka akan dipulihkan, dan musuh-musuh mereka akan menanggung malu (7:10).
Walaupun Allah mau mengampuni dosa kita, kita perlu belajar untuk menanggung konsekuensi dari dosa yang kita lakukan, sehingga kita bisa memahami bahwa dosa itu memiliki konsekuensi yang berat. Selanjutnya, kita perlu belajar untuk hidup bergantung kepada Roh Kudus dan menjauhi dosa. Ada orang yang melakukan dosa, namun tidak mau menanggung akibat dari dosa tersebut. Ia berusaha untuk menghindar, melupakan, mengabaikan, dan tidak mau meminta pengampunan atas dosa-dosa yang ia lakukan. Sebagai contoh, ada seorang pebisnis yang menipu partner atau rekan bisnisnya, dan ia tidak mau mengaku. Ia secara mati-matian menyangkal perbuatannya. Ada pula karyawan yang melakukan korupsi, namun tidak mau mengaku dan terus menyangkal perbuatannya. Bila kita tidak mau mengaku dosa karena tidak mau menerima konsekuensi dari dosa itu, kita tidak akan mengalami pengampunan dan damai sejahtera. Kita akan terus hidup dikuasai oleh dosa, dan dosa yang satu akan melahirkan dosa yang berikutnya. Bila kita bersedia mengakui dosa kita, Allah yang setia dan adil itu akan mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yohanes 1:9).