Bait Suci sangat penting bagi bangsa Israel karena Bait Suci mencerminkan kehadiran Allah di tengah umat Israel serta mengungkapkan adanya perjanjian antara Allah dengan umat-Nya. Bait Suci adalah pusat ibadah nasional. Bait Suci melambangkan kasih dan kesetiaan Allah serta mengingatkan umat TUHAN bahwa mereka harus bertanggung jawab untuk menaati Allah serta menjalin relasi dengan Dia. Bait Suci mengingatkan umat Allah akan zaman keemasan pada masa pemerintahan Raja Daud dan Raja Salomo. Karena umat Yehuda telah mengejar berhala-berhala palsu dan menajiskan Bait Suci, maka Allah membiarkan Bait Suci dihancurkan oleh musuh.
Setelah Nabi Yehezkiel berada di pembuangan, ia sudah tidak punya kesempatan untuk melayani di Bait Suci yang asli di Yerusalem. Sebagai seorang nabi dan sekaligus imam di tempat pengasingan, jelas bahwa penglihatan ini sangat menggetarkan hatinya. Banyak orang meyakini bahwa Bait Suci yang dilihat Nabi Yehezkiel adalah cetak biru Bait Suci sesungguhnya yang kelak akan dibangun kembali di Yerusalem. Namun, banyak pula orang yang menentang pemikiran ini karena sesudah Kristus wafat di kayu salib, upacara pengorbanan sudah tidak diperlukan lagi. Selain itu, gambaran tentang sungai pemberi kehidupan dan pohon-pohon yang berbuah terus-menerus jelas bersifat simbolis. Gambaran itu mengungkapkan berkat yang akan mengalir dari tempat kudus Allah ke seluruh bumi (47:1-12). Perlu dicatat bahwa luas area Bait Suci dalam penglihatan Nabi Yehezkiel ini adalah sekitar 6,890635 hektar. Area Bait Suci seluas itu jauh lebih luas daripada Bait Suci yang pernah dibangun di Yerusalem.Penglihatan tentang Bait Suci yang agung itu adalah cara yang TUHAN pakai untuk menunjukkan kepada umat-Nya bahwa masih ada masa depan yang gemilang bagi orang yang setia. Setelah pemulihan orang Yehuda, kehadiran dan kemuliaan Allah akan meluas melewati perbatasan Yerusalem ke tanah-tanah terpencil. Seluruh ciptaan akan menjadi bait-Nya karena seluruh ciptaan akan menjadi kudus. Pada masa kini, Kerajaan Allah sedang diberitakan ke seluruh ujung bumi dan setiap orang percaya telah ditetapkan untuk menjadi imam Perjanjian Baru (1 Petrus 2:9). Berbaliknya bangsa-bangsa kepada TUHAN membuktikan bahwa firman-Nya benar. Apakah Anda telah bertekad untuk terus memberitakan Injil dengan setia?