Kita memerlukan TUHAN, bukan hanya saat menghadapi persoalan berat, melainkan setiap saat. Kita tidak selalu menyadari adanya ancaman terhadap diri kita. Saat kita menganggap segala sesuatu baik-baik saja, mungkin saja saat itu sebenarnya ada ancaman bahaya yang tidak kita lihat. Oleh karena itu, adanya persoalan yang terlihat bisa kita pandang sebagai anugerah Allah yang memaksa kita untuk terus berharap kepada Allah. Mazmur yang kita baca hari ini sangat mirip dengan Mazmur 40:14-18. Mazmur ini merupakan doa permohonan agar Tuhan segera menolong sang pemazmur (70:2,6).
Mazmur 70 ini bukan hanya sekadar ungkapan permohonan untuk kepentingan sang pemazmur, tetapi mazmur ini juga dimaksudkan untuk memuliakan Tuhan. Pertolongan Tuhan diharapkan membuat umat Tuhan bisa selalu berkata, "Allah itu Besar" (70:5). Doa pemazmur yang bukan hanya sekadar memperjuangkan kepentingannya sendiri, tetapi juga mengharapkan kemuliaan Allah ini, serupa dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 6:9-13. Sebelum memohon makanan dan pengampunan, Tuhan Yesus mengajarkan agar doa kita juga mengungkapkan kerinduan agar nama Allah dikuduskan, Kerajaan Allah segera datang, dan kehendak-Allah terlaksana.
Tentang sikap terhadap musuh, pemazmur mendoakan agar mereka yang berniat membunuh dia menjadi malu dan tersipu-sipu, serta mengurungkan niat mereka (Mazmur 70:3-4). Sikap pemazmur ini tidak perlu dipertentangkan dengan ajaran Tuhan Yesus agar kita mengampuni orang yang bersalah kepada diri kita (Matius 6:12). Langkah pertama untuk bisa mengampuni orang yang bersalah terhadap diri kita adalah menyerahkan penghakiman kepada Allah. Kita harus mengakui bahwa yang berhak menghakimi dan menjatuhkan hukuman adalah Allah. Bila kita mengakui Allah sebagai Yang Berhak Menghakimi dan Menghukum, maka hal itu akan membuat kita tidak mengambil inisiatif untuk melakukan penghakiman dan penghukuman sendiri, dan selanjutnya akan membuat kita lebih mudah memaafkan orang yang bersalah terhadap diri kita.
Saat menghadapi masalah yang menekan hidup Anda, apakah Anda menujukan pengharapan Anda kepada Allah? Apakah Anda memiliki kerinduan agar dalam segala situasi, Allah senantiasa dimuliakan melalui kehidupan Anda?