Mazmur 78:32-72

(32) Sekalipun demikian mereka masih saja berbuat dosa dan tidak percaya kepada perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. (33) Sebab itu Ia membuat hari-hari mereka habis dalam kesia-siaan, dan tahun-tahun mereka dalam kekejutan. (34) Apabila Ia membunuh mereka, maka mereka mencari Dia, mereka berbalik dan mengingini Allah; (35) mereka teringat bahwa Allah adalah gunung batu mereka, dan bahwa Allah Yang Mahatinggi adalah Penebus mereka. (36) Tetapi mereka memperdaya Dia dengan mulut mereka, dan dengan lidahnya mereka membohongi Dia. (37) Hati mereka tidak tetap pada Dia, dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya. (38) Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya. (39) Ia ingat bahwa mereka itu daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali. (40) Berapa kali mereka memberontak terhadap Dia di padang gurun, dan menyusahkan hati-Nya di padang belantara! (41) Berulang kali mereka mencobai Allah, menyakiti hati Yang Kudus dari Israel. (42) Mereka tidak ingat kepada kekuasaan-Nya, kepada hari Ia membebaskan mereka dari pada lawan, (43) ketika Ia mengadakan tanda-tanda di Mesir dan mujizat-mujizat di padang Zoan. (44) Ia mengubah menjadi darah sungai-sungai mereka dan aliran-aliran air mereka, sehingga tidak terminum; (45) Ia melepaskan kepada mereka lalat pikat yang memakan mereka, dan katak-katak yang memusnahkan mereka; (46) Ia memberikan hasil tanah mereka kepada ulat, dan hasil jerih payah mereka kepada belalang; (47) Ia mematikan pohon anggur mereka dengan hujan batu, dan pohon-pohon ara mereka dengan embun beku; (48) Ia membiarkan kawanan binatang mereka ditimpa hujan es, dan ternak mereka disambar halilintar; (49) Ia melepaskan kepada mereka murka-Nya yang menyala-nyala, kegemasan, kegeraman dan kesesakan, suatu pasukan malaikat yang membawa malapetaka; (50) Ia membiarkan murka-Nya berkobar, Ia tidak mencegah jiwa mereka dari maut, nyawa mereka diserahkan-Nya kepada penyakit sampar; (51) dibunuh-Nya semua anak sulung di Mesir, kegagahan mereka yang pertama-tama di kemah-kemah Ham; (52) disuruh-Nya umat-Nya berangkat seperti domba-domba, dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di padang gurun; (53) dituntun-Nya mereka dengan tenteram, sehingga tidak gemetar, sedang musuh mereka dilingkupi laut; (54) dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, yakni pegunungan ini, yang diperoleh tangan kanan-Nya; (55) dihalau-Nya bangsa-bangsa dari depan mereka, dibagi-bagikan-Nya kepada mereka tanah pusaka dengan tali pengukur, dan disuruh-Nya suku-suku Israel mendiami kemah-kemah mereka itu. (56) Tetapi mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya; (57) mereka murtad dan berkhianat seperti nenek moyang mereka, berubah seperti busur yang memperdaya; (58) mereka menyakiti hati-Nya dengan bukit-bukit pengorbanan mereka, membuat Dia cemburu dengan patung-patung mereka. (59) Ketika Allah mendengarnya, Ia menjadi gemas, Ia menolak Israel sama sekali; (60) Ia membuang kediaman-Nya di Silo kemah yang didiami-Nya di antara manusia; (61) Ia membiarkan kekuatan-Nya tertawan, membiarkan kehormatan-Nya jatuh ke tangan lawan; (62) Ia membiarkan umat-Nya dimakan pedang, dan gemaslah Ia atas milik-Nya sendiri. (63) Anak-anak teruna mereka dimakan api, dan anak-anak dara mereka tidak lagi dipuja dengan nyanyian perkawinan; (64) imam-imam mereka gugur oleh pedang, dan janda-janda mereka tidak dapat menangis. (65) Lalu terjagalah Tuhan, seperti orang yang tertidur, seperti pahlawan yang siuman dari mabuk anggur; (66) Ia memukul mundur para lawan-Nya, Ia menyebabkan mereka mendapat cela untuk selama-lamanya. (67) Ia menolak kemah Yusuf, dan suku Efraim tidak dipilih-Nya, (68) tetapi Ia memilih suku Yehuda, gunung Sion yang dikasihi-Nya; (69) Ia membangun tempat kudus-Nya setinggi langit, laksana bumi yang didasarkan-Nya untuk selama-lamanya; (70) dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba; (71) dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri. (72) Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.

Kemurahhatian Allah

26 Juli 2022
GI Purnama

Umat Allah sering tidak menyadari pilihan Allah terhadap diri mereka itu didasarkan pada kemurahhatian Allah, bukan karena kebaikan diri kita. Dalam hal bangsa Israel, jelas bahwa apa yang telah Allah perbuat bagi mereka itu sangat luar biasa. Dari keadaan sebagai budak di Mesir, mereka dibebaskan dan menjadi bangsa yang merdeka. Bangsa Mesir--yang hendak terus menahan mereka--dihukum TUHAN dengan sepuluh tulah yang dahsyat, yang berpuncak pada pembunuhan anak sulung bangsa Mesir. Mereka dituntun Allah untuk melintasi laut seperti melintasi tanah yang kering, sedangkan bangsa Mesir yang hendak menyusul mereka ditenggelamkan sampai mati. Allah mengusir bangsa-bangsa yang mendiami Tanah Kanaan serta membagi-bagi Tanah Kanaan sebagai tanah pusaka bagi umat Israel. Sekalipun apa yang dilakukan Allah bagi umat Israel itu amat baik dan luar biasa, umat Israel sering tidak bisa bersyukur dan mengomel serta memberontak terhadap perintah Allah. Mereka berulang-ulang murtad dan berkhianat dengan menyembah ilah-ilah lain, sehingga membuat Allah sakit hati dan Allah membiarkan mereka dikalahkan serta ditawan oleh musuh-musuh mereka. Perlu diingat bahwa bila umat Israel bisa dikalahkan dan ditawan oleh musuh-musuh mereka, hal itu bukan disebabkan karena Allah telah kalah dan tidak sanggup melindungi umat-Nya, tetapi karena Allah hendak menghukum dan mendidik umat-Nya. Bila umat Allah sadar, bertobat, dan mencari Allah, Allah selalu mengampuni mereka dan menolong mereka karena Allah itu penyayang dan murah hati.

Pada masa kini pun, banyak orang percaya yang tidak mengerti tentang kemurahhatian Allah. Kita perlu menyadari bahwa keselamatan yang bisa kita peroleh di dalam Kristus itu sama sekali bukan didasarkan pada jasa atau kebaikan kita, melainkan semata-mata hanya didasarkan pada kemurahhatian Allah. Oleh karena itu, sangat tidak masuk akal bila kesulitan atau penderitaan yang dialami umat Allah pada masa pandemi ini membuat kita berontak dan menyalahkan TUHAN, apa lagi bila kita lalu meninggalkan TUHAN. Sebagai manusia, kita semua ikut menderita pada masa pandemi ini, dan hal itu disebabkan karena kita hidup di dunia yang berdosa. Kita boleh memohon pertolongan TUHAN, tetapi kita tidak boleh menyalahkan TUHAN. Apakah Anda masih bisa bersyukur atas kemurahhatian TUHAN pada masa pandemi ini?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design