Dalam sidang ilahi, Allah Israel menghakimi para allah (82:1). Para allah di sini bisa menunjuk kepada para dewa-dewi yang menjadi sembahan masyarakat kafir pada masa itu. Akan tetapi, para allah di sini juga bisa menunjuk kepada para pemimpin, khususnya para hakim yang menjalankan fungsi kepemimpinan dalam masyarakat saat itu. Bacaan Alkitab hari ini mengajarkan beberapa hal penting: Pertama, memercayai dan menyembah allah lain itu merupakan tindakan yang bodoh dan tidak sepatutnya karena yang patut disembah hanya Allah saja. Kedua, Allah menuntut dilaksanakannya keadilan dan belas kasihan. Bila kita berada dalam posisi sebagai pemimpin, kita tidak boleh menjadi sombong, melainkan kita harus memimpin dengan adil. Orang yang lemah, miskin, sengsara, dan anak yatim harus diberi keadilan, dibela, serta ditolong dari orang jahat yang ingin menindas mereka. Ketiga, tidak benar bila kita beranggapan bahwa dewa-dewi yang disembah masyarakat kafir itu adalah makhluk yang kekal yang harus ditakuti dan ditaati. Sesungguhnya, Penguasa segala bangsa adalah Allah Israel. Bila dalam bacaan Alkitab hari ini disebutkan bahwa Allah Israel itu menghakimi para allah, hal itu berarti bahwa kita tidak perlu takut terhadap para allah itu.
Bagi kita semua, perlu diingat bahwa sikap adil dan berbelas kasihan itu sangat penting. Para pejabat, para pemilik atau pemimpin perusahaan, para pemimpin agama, para majikan, para guru, para orang tua, dan para pemimpin dalam lingkup apa pun harus ingat bahwa Allah menuntut kita untuk berlaku adil dan berbelas kasihan. Bila kita tidak berlaku adil atau kita menindas orang lain, ingatlah bahwa suatu saat, kita akan menghadapi Pengadilan Akhir, saat Tuhan Yesus Kristus mengadili kita semua. Saat pengadilan itu dilaksanakan, setiap orang harus memberikan pertanggungjawaban dan tidak ada seorang pun yang bisa menghindar atau menyembunyikan apa yang telah dilakukannya.
Marilah kita mengevaluasi sikap kita selama ini terhadap orang-orang yang berada di sekitar kita! Apakah Anda selalu berusaha bersikap adil dan berbelas kasihan? Apakah Anda selalu berusaha memberikan apa yang menjadi hak orang lain. Waktu Anda melihat orang yang tertindas dan memerlukan pertolongan, apakah Anda berbelas kasihan dan selalu berusaha menolong sesuai dengan kemampuan Anda?