Markus 12:18-34

Hukum yang Paling Utama

17 Maret 2024
GI Purnama

Yang biasanya menjadi penghalang bagi kita untuk melakukan hal yang paling penting bukanlah hal yang tidak penting, melainkan hal yang penting tetapi bukan terpenting. Dalam bacaan Alkitab hari ini, ada dua hal yang penting tetapi bukan terpenting, yaitu doktrin dan ritual atau upacara. Masalah kebangkitan yang dipersoalkan orang Saduki (12:18-23) adalah masalah doktrin. Dalam hal doktrin kebangkitan, orang Saduki yang tidak memercayai kebangkitan berlawanan pendapat dengan orang Farisi yang memercayai kebangkitan. Walaupun masalah doktrin ini penting bagi orang beriman, Tuhan Yesus berkata bahwa yang terpenting adalah praktik mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap kekuatan, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri (12:28-31). Tentu saja, doktrin yang benar diperlukan supaya kita bisa mengasihi Allah secara benar. Yang menarik, seorang ahli Taurat membenarkan pendapat Tuhan Yesus dan mengakui bahwa mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama itu jauh lebih penting daripada upacara persembahan kurban bakaran dan kurban sembelihan (12:32-33). Tentu saja, hal itu tidak berarti bahwa ritual atau upacara kurban itu tidak penting. Doktrin dan upacara penting, tetapi praktik mengasihi Tuhan Alah dan mengasihi sesama itu lebih penting. Dalam suratnya, Rasul Yohanes menjelaskan bahwa kasih terhadap Tuhan Allah itu mendasari kasih terhadap sesama. Kasih terhadap Allah yang tidak bisa kita lihat harus kita ungkapkan bukan hanya melalui doa dan pembacaan Kitab Suci, tetapi juga melalui kasih terhadap sesama (bandingkan dengan 1 Yohanes 4:20-21).

Pada masa kini, masih banyak orang Kristen yang mementingkan doktrin saja atau mementingkan ibadah saja atau mementingkan praktik mengasihi saja. Doktrin dan ibadah itu baik, tetapi doktrin dan ibadah kita harus mendorong kita untuk mempraktikkan kasih. Sebaliknya, praktik mengasihi yang tidak dilandasi oleh pemahaman doktrin dan kesetiaan beribadah akan menjadi praktik kasih tanpa landasan. Kasih tanpa landasan bisa menjadi kasih tanpa aturan dan bisa berwujud seperti seks bebas atau aksi sosial dengan memakai uang hasil korupsi, sehingga ketidaksetiaan dan ketidakjujuran tidak lagi dianggap hina. Sebaliknya, orang Kristen yang hanya mementingkan doktrin atau ibadah, tetapi mengabaikan praktik kasih sering menjadi batu sandungan bagi orang yang belum percaya untuk memercayai Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Apakah keyakinan Anda dan ibadah Anda telah mengarahkan diri Anda untuk menjadi lebih mengasihi Tuhan dan sesama? Apakah cara Anda memakai uang telah memperlihatkan bahwa Anda mengasihi Tuhan dan sesama?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design