Pengajaran para ahli Taurat adalah pengajaran yang cacat. Pemahaman mereka terbatas. Oleh karena itu, Tuhan Yesus sering mengoreksi ajaran mereka. Salah satu pengajaran yang perlu dikoreksi adalah pengajaran tentang Sang Mesias. Mereka tahu bahwa Sang Mesias adalah keturunan Raja Daud, tetapi mereka tidak paham bahwa sebenarnya, Sang Mesias adalah Allah sendiri yang menjadi Manusia (12:35-37). Yang juga perlu diwaspadai adalah bahwa para ahli Taurat pada masa itu banyak yang membangun wibawa mereka berdasarkan penampilan, baik melalui penampilan jasmani yang diungkapkan melalui pemakaian jubah panjang, maupun melalui penampilan spiritual dalam wujud doa yang panjang. Penampilan mereka itu membuat mereka amat dihormati oleh orang banyak, baik saat mereka berada di tempat umum seperti pasar dan rumah ibadat, maupun saat mereka mengikuti suatu perjamuan (12:38-39). Akan tetapi, perlu kita ingat bahwa yang diperhatikan Tuhan Yesus bukan hanya penampilan luar, tetapi yang terutama adalah isi hati. Saat Tuhan Yesus melihat orang kaya yang memberi dalam jumlah banyak dan seorang janda yang memberi dua peser (yaitu uang receh yang nilainya paling kecil), Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk memperhatikan hati para pemberi itu. Orang kaya memberi dalam jumlah banyak untuk pamer, sedangkan janda miskin itu mempersembahkan seluruh hartanya sebagai ungkapan kasih kepada Tuhan, dan dalam perhitungan Tuhan Yesus, janda miskin itu memberi lebih banyak daripada orang kaya (12:41-44).
Bagaimana cara Anda mengungkapkan spiritualitas atau kerohanian Anda? Mana yang lebih Anda utamakan: ungkapan yang bisa dilihat orang lain atau ungkapan isi hati yang hanya dihargai oleh Allah. Di banyak komunitas Kristen, yang paling dihargai adalah orang kaya yang biasa memberi persembahan dalam jumlah yang besar dan orang-orang yang penampilannya sangat mengesankan saat berdiri di depan umum. Saat gereja Anda memilih pemimpin, baik majelis gereja atau pengurus komisi atau jabatan-jabatan yang lain, apa yang menjadi pertimbangan utama: penampilan luar atau kerohanian yang meluap dari hati yang mengasihi Allah? Apakah para pemimpin di gereja Anda bersedia melayani dengan rendah hati? Apakah para pemimpin di gereja Anda bersedia mengerjakan hal-hal kecil yang sering dianggap remeh? Apakah gereja Anda memiliki keseimbangan dalam memberi perhatian terhadap orang kaya dan orang miskin serta orang berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah? Apakah setiap orang yang masuk ke dalam gereja Anda bisa merasakan kesetaraan dan kasih yang tidak membedakan latar belakang?