Bacaan Alkitab hari ini merupakan kisah yang amat menggetarkan hati. Saat membaca bagian Alkitab ini, marilah kita berusaha membayangkan bahwa kita berada dalam rombongan para murid Tuhan Yesus dan menyaksikan Sang Guru Agung sedang dicekam oleh perasaan takut dan gentar (14:33 TB1). Keadaan semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya. Saat Tuhan Yesus menghadapi pencobaan di padang gurun, Alkitab tidak mengatakan bahwa Tuhan Yesus merasa takut (1:12-13; Matius 4:1-11). Saat para murid merasa ketakutan menghadapi topan yang dahsyat, Tuhan Yesus justru tidur di buritan perahu, lalu Ia menegur para murid yang merasa ketakutan (Markus 4:36-41). Akan tetapi, saat Tuhan Yesus hendak menghadapi murka Allah di kayu salib, Ia merasa galau. Dalam keadaan semacam itu, Yesus Kristus meminta tiga murid utama-Nya—yaitu Petrus, Yakobus, dan Yohanes—untuk menemani Dia berdoa di Taman Getsemani. Ia meminta dukungan doa murid-murid-Nya! Apakah Anda pernah mencoba merasakan perasaan Tuhan Yesus saat itu? Apakah Anda pernah merasa galau dan membutuhkan dukungan doa? Doa yang dikemukakan Tuhan Yesus dalam 14:36 sangat singkat, tetapi doa itu hanya sebagian kecil dari doa Tuhan Yesus yang diingat para murid. Mungkin pula perkataan itu diulang-ulang karena hati Sang Mesias sedang galau.
Apa yang Anda lakukan saat Anda merasa galau? Apakah Anda sibuk berdiskusi dan menelepon teman-teman Anda? Tentu saja tidak salah bila Anda bertukar pikiran dengan orang lain saat Anda merasa galau. Akan tetapi, yang patut Anda renungkan adalah apakah Anda datang kepada Allah saat Anda merasa galau? Dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Yesus merasa galau dan Dia mencari penghiburan melalui doa kepada Allah. Karena Tuhan Yesus pernah merasa galau, kita bisa meyakini bahwa Dia akan berempati bila kita membawa semua persoalan kita di dalam doa kepada-Nya. Saat itu, para murid pasti merasa stres karena saat berjalan menuju ke kota Yerusalem, mereka sadar bahwa mereka akan berhadapan dengan bahaya. Saat Tuhan Yesus mengajak ketiga murid-Nya berdoa bersama di Taman Getsemani, tentu Tuhan Yesus berharap bahwa ketiga murid-Nya itu ikut berdoa. Akan tetapi, ternyata mereka bertiga tertidur. Kepada Petrus yang terlalu percaya diri, Tuhan Yesus berkata, "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga walau satu jam saja? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang berniat baik, tetapi tabiat manusia lemah." (14:37b-38). Apakah Anda menyadari bahwa kita semua lemah dan perlu kekuatan dari Tuhan untuk menghadapi pencobaan dalam hidup kita?