Markus 14:53-72

Mesias yang Tidak Terguncangkan

26 Maret 2024
GI Purnama

Pergumulan Tuhan Yesus dalam doa di Taman Getsemani (14:32-39) membuat Ia tabah saat menghadapi penangkapan dan pengadilan atas diri-Nya. Murid-murid-Nya ketakutan saat Ia ditangkap, tetapi Tuhan Yesus tidak pernah merasa takut! Dia tetap bersikap tenang! Dia tidak bereaksi terhadap tuduhan palsu yang tidak dimaksudkan untuk mencari kebenaran, Akan tetapi, Ia membenarkan saat Imam Besar bertanya, "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" (14:55-62). Ia diam saja saat diejek dan disiksa. Ia pasti sadar bahwa saat Ia diadili oleh Imam Besar, murid-murid-Nya ketakutan dan tidak berani membela Sang Guru secara terang-terangan, bahkan Petrus menyangkal Dia sampai tiga kali. Apakah Dia membenci mereka yang telah menangkap, menghina, menyiksa, mengadili, meninggalkan, dan menyangkal Dia? Tidak! Sejak datang ke dunia, Tuhan Yesus telah menyadari bahwa Dia datang untuk menderita sampai mati di kayu salib guna menyelamatkan orang berdosa. Oleh karena itu, Dia tidak pernah membenci manusia yang untuk mereka Dia rela mati. Kasih Tuhan Yesus yang luar biasa itu dirasakan oleh Petrus. Oleh karena itu, saat sadar bahwa Gurunya telah memberi tahu sebelumnya bahwa ia akan menyangkal Gurunya tiga kali, dan hal itu benar-benar terjadi, Petrus menangis tersedu-sedu karena penyesalan yang dalam.

Ada dua hal penting yang dapat kita pelajari dari bacaan Alkitab hari ini. Pertama, persekutuan dengan Allah melalui doa di Taman Getsemani membuat Yesus Kristus sanggup mengalami penderitaan dengan tabah. Penderitaan tidak mengubah diri-Nya. Ia tetap mengasihi murid-murid-Nya, bahkan tetap mengasihi seluruh umat manusia. Hal ini merupakan dorongan bagi kita untuk mencari kekuatan dari Allah melalui doa saat kita merasa lemah dan tidak sanggup melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Kedua, Petrus menangis karena menyadari kegagalannya mempertahankan iman kepada Yesus Kristus. Akan tetapi, kisah Petrus selanjutnya menunjukkan bahwa ia kembali kepada Yesus Kristus dan menjadi seorang rasul yang giat memberitakan Injil sampai saat kematiannya. Kisah Rasul Petrus ini mengingatkan bahwa kita bisa kembali kepada Tuhan bila kita gagal mempertahankan iman. Tuhan itu penuh dengan kasih dan kasih-Nya tidak terguncang oleh kegagalan kita. Apakah Anda telah membiasakan diri untuk membina persekutuan dengan Allah melalui doa dan pembacaan firman Tuhan? Apakah Anda telah membiasakan diri untuk selalu mencari kekuatan dari Tuhan agar Anda bisa melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan? Apakah Anda tidak ragu-ragu untuk kembali kepada Tuhan saat Anda gagal mempertahankan iman?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design