Siapakah yang paling peduli terhadap jenazah Tuhan Yesus yang masih tergantung di kayu salib? Bila tidak ada penjelasan dari Alkitab, kita pasti menduga bahwa yang paling peduli adalah para murid laki-laki, terutama tiga murid utama, yaitu Yohanes, Yakobus, dan Petrus. Akan tetapi, ternyata dugaan kita salah! Yang paling peduli adalah orang yang tidak kita duga, yaitu salah seorang anggota Sanhedrin (Mahkamah Agama) bernama Yusuf, orang Arimatea. Dia memberanikan diri menghadap Pilatus untuk meminta jenazah Tuhan Yesus. Menurut keterangan Injil Yohanes, dia didampingi oleh Nikodemus. (Yohanes 19:38-39). Mereka berdua adalah pemimpin agama Yahudi yang menjadi pengikut Kristus secara diam-diam. Mereka berdualah yang menurunkan jenazah Tuhan Yesus, mengafani dengan kain linen, dan membaringkan jenazah tersebut dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, lalu menutup pintu kubur itu dengan batu. Selain mereka, sebenarnya, yang juga sangat peduli adalah perempuan-perempuan yang sering mengikuti perjalanan Tuhan Yesus, yaitu Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses. Akan tetapi, mereka tidak berani meminta jenazah Tuhan Yesus. Mereka hanya melihat dari jauh saat Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus mengurus jenazah Tuhan Yesus.
Sebagian orang Kristen beranggapan bahwa orang Kristen yang sejati adalah orang yang berani berterus terang mengaku sebagai pengikut Kristus serta berani berdebat untuk membela Kristus. Akan tetapi, ternyata bahwa orang-orang yang paling setia bukan orang seperti itu. Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus tidak berani terang-terangan mengaku di hadapan umum bahwa mereka adalah pengikut Kristus. Maria Ibu Yosef dan Maria Magdalena juga tidak terlalu terus terang mengikuti proses penurunan jenazah dari kayu salib serta pemakaman Kristus. Yusuf dari Arimatea, Nikodemus, Maria Magdalena, dan Maria Ibu Yoses adalah orang-orang yang beriman secara mendalam, setia, namun mereka tidak terlalu berani berterus terang menunjukkan identitas mereka. Sebaliknya, murid yang menonjol seperti Petrus justru tidak terlihat setelah Kristus wafat.
Kisah penguburan Yesus Kristus menyadarkan kita bahwa pada masa kini, mungkin saja ada orang yang beriman kepada Kristus, tetapi tidak berani mengungkapkan iman secara terus terang, namun mereka setia. Bacaan Alkitab pada hari ini mengingatkan kita agar jangan menyombongkan iman saat kita merasa lebih berani mengungkapkan iman ketimbang orang lain. Masalahnya adalah, "Äpakah Anda setia saat bahaya datang mengancam diri Anda?" Marilah kita saling menguatkan iman, bukan saling menyombongkan iman!