Rut 1

Menyalahkan Tuhan

8 Juli 2024
GI Yorimarlina Umboh

Kebaikan dan Penebusan

Kisah Rut terjadi di zaman pemerintahan para hakim (setelah penaklukkan Kanaan, sekitar tahun 1050 SM). Di awal kitab ini, dikisahkan terjadinya tragedi kelaparan. Ironisnya, Betlehem—artinya rumah roti—yang seharusnya menyediakan makanan, ternyata kekurangan roti dan mengalami kelaparan. Inilah penyebab keluarga Elimelekh pindah ke Moab. Mahlon dan Kilyon menikah dengan perempuan Moab, yaitu Orpa dan Rut. Bangsa Moab adalah bangsa yang dikutuk Allah karena menolak Allah dan menyembah berhala (1 Raja-raja 11:7). Kemudian, meninggallah Elimelekh, lalu diikuti oleh anak-anaknya. Naomi tinggal bersama kedua menantunya. Naomi mendorong kedua memantunya kembali ke keluarganya dan menikah lagi dengan sesama bangsa Moab. Orpa menurut, tetapi Rut bersikeras untuk menemani Naomi (1:16-17). Naomi dan Rut kembali ke Betlehem saat kelaparan mereda pada masa awal panen jelai. Rut dan Boas pertama kali bertemu di musim panen, saat Rut pergi memungut bulir jelai di tanah milik Boas. Kitab ini dimulai dengan kelaparan dan diakhiri dengan kelimpahan. Menarik untuk dicatat bahwa lamaran Rut terjadi di tempat pengirikan (3:9), tempat untuk menjemur dan memisahkan bulir gandum dari sekamnya. Rut tidak kembali hanya dengan lamaran pernikahan dan janji penebusan, tetapi juga dengan bukti berupa gandum. Kisah Rut dimulai dengan kematian, menuju pernikahan, dan berpuncak pada kelahiran.

Ada dua tema utama yang akan kita pelajari dalam Kitab Rut: Pertama, kebaikan. Rut menunjukkan kebaikan kepada ibu mertuanya, Naomi, dengan meninggalkan kampung halamannya untuk merawat Naomi (1:16-17; 2:11,18,23). Boas menunjukkan kebaikan kepada Rut dengan menyambut Rut di Israel dan bertindak sebagai penebus (4:9-10) yang menikahi Rut (4:13). Kebaikan manusia mencerminkan kebaikan TUHAN terhadap umat-Nya. Kedua, penebusan. Penebusan berkaitan dengan kebaikan dan merupakan inti cerita (2:20). Kitab Rut menjelaskan dua praktik hukum yang dihubungkan menjadi satu, yakni penebusan properti oleh kerabat dekat untuk menjamin bahwa tanah tetap menjadi milik keluarga Elimelekh (Imamat 25:23-25). Selanjutnya, terjadi pernikahan levirat, yaitu pernikahan antara janda tanpa anak dengan kerabat laki-laki suaminya agar mendapat ahli waris bagi mendiang suaminya. Boas, kerabat dekat Elimelekh, menebus tanah keluarga, menikahi Rut, dan menjadi ayah dari Obed, yaitu pewaris harta keluarga Elimelekh. Penebusan terakhir pada akhirnya akan terjadi melalui "anak" Daud, yaitu Yesus Kristus. Kiranya renungan ini menjadi berkat! [GI Yorimarlina Umboh]

Menyalahkan Tuhan
Senin, 8 Juli 2024

Bacaan Alkitab hari ini:
Rut 1

Kitab Rut dimulai dengan bencana kelaparan di Israel. Kelaparan ini mendorong Elimelekh meninggalkan Israel bersama keluarganya dan tinggal sementara di Moab sampai kelaparan berakhir. Elimelekh dan istrinya, yaitu Naomi, mempunyai dua orang putra bernama Mahlon dan Kilyon. Keduanya, menikah dengan wanita Moab. Di Moab, Elimelekh meninggal, lalu disusul oleh kedua putranya yang meninggal tanpa memiliki anak, sehingga Naomi, tinggal bersama dengan kedua menantunya, yaitu Rut dan Orpa. Suatu hari, Naomi mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan gandum di Israel, sehingga dia bergegas untuk kembali. Dalam perjalanan, Naomi meminta menantunya pulang karena: Pertama, Naomi berharap mereka mendapat suami pengganti dari sesama orang Moab (1:8-9). Kedua, Naomi tidak mempunyai anak laki-laki yang lain yang bisa menjadi suami mereka dan dia sudah terlalu tua untuk bisa melahirkan anak lagi. Orpa menurut dan kembali ke tempat asalnya, tetapi Rut memutuskan untuk mengikuti Naomi dan mendesak agar Naomi tidak memaksa dia untuk pulang (1:16). Tiba Betlehem, orang-orang berkata "mungkinkah ini Naomi?" Jelas bahwa penampilan dan semangat hidup Naomi telah berubah. Dia meminta agar tidak dipanggil Naomi yang artinya "menyenangkan", melainkan Mara yang artinya "pahit". Naomi berkata bahwa Tuhan telah melakukan banyak hal yang terasa pahit (1:20). Dia menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi dalam hidupnya. Bentuk kemarahannya terlihat jelas (1:13b,21). Akan tetapi, sekalipun Naomi kembali dengan "tangan kosong", TUHAN menunjukkan kebaikan-Nya dengan tidak membiarkan mereka kelaparan (1:22) serta melalui kehadiran Rut yang setia menjaga dan merawat Naomi.

Sikap Naomi memperlihatkan kepada kita bahwa ada banyak orang yang menyalahkan TUHAN ketika menghadapi hal-hal yang pahit dalam hidupnya. Memang, apa yang dialami oleh Naomi—yang kehilangan suami dan kedua anaknya—bukanlah hal yang mudah, Saya banyak kali bertemu dengan orang yang menyalahkan TUHAN saat menghadapi pengalaman pahit. Sangat manusiawi bila seseorang mengungkapkan kekecewaan atas apa yang mereka alami. Akan tetapi, ingatlah bahwa ketika Tuhan mengizinkan hal-hal yang pahit terjadi dalam hidup kita, Tuhan pasti memberi kekuatan, sehingga kita bisa melewatinya, dan TUHAN pasti menyiapkan rencana yang indah bagi kita. Percayalah bahwa Tuhan tidak akan membiarkan Anda sendirian dalam menghadapi persoalan. Tuhan selalu bersama dengan kita! Apakah Anda percaya kepada pertolongan TUHAN? Apakah Anda percaya bahwa hal-hal yang pahit bisa mendatangkan kebaikan?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design