Mazmur 54

Tetap Percaya

3 Oktober 2024
GI Wirawaty Yaputri

Tidak mudah untuk tetap memercayai Allah saat kita menghadapi situasi yang tidak baik-baik saja. Mazmur ini mencantumkan latar belakang konteks sejarah penulisannya, yaitu saat Daud berada di Padang Gurun Zif dan orang-orang di sana memberitahu Saul bahwa Daud ada di tempat mereka (54:2). Selama ini, Daud berada di Padang Gurung Zif. Saul—yang mencari-cari Daud—tidak dapat menemukannya (1 Samuel 23:14). Saul tidak dapat menemukan Daud karena Allah tidak mau menyerahkan Daud ke dalam tangan Saul. Daud—yang mengetahui tekad Saul untuk membunuhnya,—sangat takut (1 Samuel 23: 15). Saat Daud merasa takut, Allah mengirim Yonatan kepada Daud untuk menguatkan keyakinan Daud kepada Allah (1 Samuel 23: 16). Allah bisa memakai orang lain untuk menghibur dan menguatkan kita di tengah kondisi yang sulit. Allah juga dapat memakai banyak cara lain untuk menguatkan kita, misalnya dengan mengingatkan kita melalui firman-Nya atau mengingatkan kita pada pertolongan-Nya di masa lampau.

Dalam kondisi menakutkan itu, Daud berseru kepada Allah (54: 3-5). Sungguh tepat berseru kepada Allah saat kita mengalami kesulitan, tekanan, atau masalah! Kita berseru kepada Allah karena Ialah Penolong kita. Dialah Penopang kita (54:6). Allah kembali menolong dan meluputkan Daud dari tangan Saul. Ketika Saul mengejar Daud ke Padang Gurun Zif, Daud melarikan diri ke Padang Gurun Maon. Saul dan orang-orangnya terus mengejar Daud dan hampir berhasil menangkap Daud, tetapi tiba-tiba seorang utusan datang kepada Saul dengan pesan, "Segeralah datang, sebab orang Filistin telah menyerbu negeri." Saul lalu berhenti mengejar Daud dan pergi menghadapi orang Filistin. Tempat itu kemudian disebut Bukit Batu Mahlekot (1 Samuel 23:25-28) atau Gunung Batu Keluputan (bandingkan dengan TB1).

Bukan kebetulan kalau Daud dapat lolos dari tangan Saul karena Saul sudah begitu dekat dan nyaris menangkap Daud. Keluputan Daud terjadi karena Allah yang menolong Daud. Allah memakai serbuan orang Filistin untuk meluputkan Daud. Meskipun kelihatan begitu nyaris terjadi, bila Allah tidak menyerahkan Daud ke tangan Saul, Saul tidak akan dapat menangkap Daud. Peristiwa ini mengajarkan bahwa pertolongan Allah dalam hidup kita tidak pernah terlambat! Kita sering kali berpikir bahwa Allah harus bekerja dan menolong kita sekarang! Namun, waktu Allah itu lebih tepat. Mungkin Allah berkata, "Sebentar lagi, tunggu sebentar lagi." atau Ia mungkin berkata, "Kesulitan ini dapat kau tanggung, terimalah, bertahanlah, sampai beberapa tahun lagi." Apakah Anda bersedia untuk tetap percaya dan berharap kepada Allah? Allah selalu memiliki rencana dan waktu yang terbaik!

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design