Lukas 2:8-20

Kasih Tuhan Tak Berujung

20 Desember 2024

Rencana Kasih Karunia

Natal itu penuh dengan makna, saat kita merenungkan salah satu misteri terbesar dalam sejarah manusia, yakni inkarnasi Allah dalam Yesus Kristus. Di balik peristiwa yang tampak sederhana ini, tersembunyi rencana kasih karunia yang telah dipersiapkan sejak kekekalan. Rencana ini bukan reaksi spontan dari Tuhan terhadap dosa manusia, tetapi berasal dari inisiatif ilahi yang dirancang dengan penuh kasih untuk menyelamatkan manusia. Efesus 1:4-5 menyatakan bahwa kita telah dipilih di dalam Kristus "sebelum dunia dijadikan" dan kita ditentukan dari semula oleh kasih-Nya untuk menjadi anak-anak-Nya. Ayat ini mengingatkan bahwa kasih karunia Allah sudah ada jauh sebelum kita mengenal Dia, dan sudah dirancang sejak awal untuk memulihkan hubungan kita dengan Dia.

Melalui inkarnasi, Tuhan memperlihatkan kasih-Nya secara nyata. Kasih yang berawal dari kekekalan terwujud saat Firman menjadi daging (Yohanes 1:14), turun ke dunia yang penuh dosa dan penderitaan untuk menyelamatkan manusia. Kelahiran Kristus bukan sekadar peristiwa historis, tetapi bagian dari rencana kasih karunia Tuhan yang kekal. Inilah bukti nyata bahwa Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya, tetapi memilih untuk datang ke dunia, mengambil rupa seorang hamba, dan menggenapi semua janji-Nya melalui kematian dan kebangkitan Kristus.

Dalam delapan renungan Natal selama sepekan ke depan, kita akan melihat lebih dalam makna kasih karunia Tuhan yang dinyatakan melalui kelahiran Kristus. Kita akan merenungkan kasih Tuhan yang tak berujung. Pengkhianatan manusia tidak menggoyahkan kasih-Nya. Inkarnasi-Nya adalah bukti terkuat kasih-Nya. Kita akan melihat bahwa kasih Tuhan membuat Ia tidak hanya datang untuk menebus, tetapi juga untuk mengutus kita sebagai pembawa kasih di tengah dunia yang penuh dengan kegelapan dan keputusasaan.

Natal merupakan saat kita dipanggil untuk menerima dan merespons kasih karunia Tuhan dengan hati yang terbuka dan hidup yang diubahkan. Mari kita menyiapkan hati kita untuk menyambut kasih Tuhan yang begitu besar. Semoga kasih itu memimpin kita untuk hidup sesuai dengan rencana-Nya, menjadi terang bagi dunia, dan menjadi saksi dari kasih karunia yang telah kita terima.?Selamat menyambut Natal. Selamat menerima kasih dan anugerah Tuhan melalui Yesus Kristus yang mengutus kita untuk membagikan kasih-Nya kepada orang-orang di sekitar kita. Soli Deo Gloria (Kemuliaan Hanya bagi Allah)! [GI Samuel Joko Suharyono]





Renungan GeMA 20 Desember 2024
Kasih Tuhan Tak Berujung (Menjelang Natal)

Yesus Kristus, Sang Anak Allah, lahir di kandang sederhana di kota Betlehem, bukan di Yerusalem. Kelahiran-Nya dikisahkan dalam bacaan Alkitab hari ini. Para malaikat menyampaikan kabar gembira kepada para gembala, "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Mesias, Tuhan, di kota Daud." (2:11). Kata "Juruselamat"?padanan dari kata Yunani "sōtēr", bisa diartikan sebagai "Penebus"?menunjukkan misi utama Yesus Kristus, yaitu menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kematian. Kasih Tuhan dinyatakan melalui kedatangan Kristus ke dunia. Kristus rela meninggalkan kemuliaan Surga dan hidup di antara manusia yang berdosa.

Saat ini, nilai-nilai moral semakin terkikis. Kasih sering kali menjadi bersyarat dan bersifat sementara. Dalam 2 Timotius 3:1-2, Rasul Paulus memperingatkan bahwa pada hari-hari terakhir, akan datang masa yang sukar. Manusia akan lebih mencintai diri sendiri daripada mencintai Allah. Mengingat bahwa kondisi dunia semakin merosot, marilah kita merenungkan kembali kasih Tuhan yang tak berujung, kekal, tidak berubah, dan tetap ada. Dunia terus berubah, tetapi kasih Allah tetap tersedia bagi umat manusia.

Menjelang perayaan Natal tahun ini, renungkanlah kasih Tuhan yang kekal. Kasih Tuhan yang diwujudkan melalui kelahiran Yesus Kristus mengungkapkan kasih Allah yang tidak pernah berakhir. Dosa adalah masalah terbesar manusia. Kelahiran Yesus Kristus mengungkapkan kepedulian Allah. Melalui Yesus Kristus, keselamatan bagi manusia berdosa terwujud. Renungkan betapa besar kasih Tuhan yang membuat Ia rela meninggalkan surga dan turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Kasih-Nya tidak bergantung pada situasi atau kondisi, melainkan tetap ada sepanjang masa.

Wujudkanlah kasih melalui tindakan nyata. Sebagai umat yang telah menerima kasih Tuhan, kita dipanggil untuk meneruskan kasih-Nya kepada dunia ini. 1 Yohanes 4:19 mengingatkan, "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita." Ayat ini merupakan panggilan untuk menjalankan kasih tanpa syarat kepada sesama dengan mengikuti contoh Tuhan Yesus. Kata "mengasihi" adalah terjemahan dari kata Yunani "agapōmen" yang berasal dari kata "agapē"?artinya kasih tanpa pamrih, disertai komitmen, dan terus-menerus. Kita dipanggil untuk memancarkan kasih Tuhan yang tak berujung melalui tindakan nyata yang menunjukkan kasih, pengampunan, dan kebaikan kepada sesama. Apakah Anda siap merayakan Natal tahun ini dengan memperbarui komitmen untuk mengasihi sebagaimana Kristus telah mengasihi Anda? Mari kita melakukannya! [GI Samuel Joko Suharyono]

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design