Filipi 4:4 diawali dan diakhiri dengan perintah yang sama, yaitu "Bersukacitalah!" Kata "sukacita" yang dipakai berulang kali dalam surat Filipi menunjukkan bahwa perasaan sukacita seharusnya dialami semua orang percaya. Sukacita bukanlah emosi sementara yang bergantung pada keadaan sekitar, tetapi sukacita merupakan perasaan batin yang mendalam dan stabil karena berasal dari Allah yang kasih setianya tidak berubah. Rasul Paulus yang berada dalam penjara sangat mungkin merasa gelisah karena sewaktu-waktu ia dapat dieksekusi. Namun, ia tetap dapat merasakan sukacita rohani, dan ia mendorong jemaat Filipi untuk bersukacita di dalam Tuhan.
Salah satu alasan untuk bersukacita adalah adanya pengharapan bahwa kedatangan Tuhan Yesus sudah dekat (4:5). Kita harus senantiasa mengingat bahwa pengharapan kita seharusnya tidak tertuju pada dunia saat ini, melainkan pada dunia yang akan datang, yaitu saat Kristus datang kembali dalam segala kemuliaan-Nya. Dalam menanti kedatangan Kristus, Rasul Paulus menasihati jemaat, "Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang." Kata "kebaikan hati" mengacu pada tindakan kebaikan yang melampaui keadilan yang diterapkan secara kaku. Tuhan Yesus menampilkan kebaikan hati saat berhadapan dengan seorang perempuan yang ditangkap karena melakukan dosa perzinaan. Menurut hukum yang berlaku saat itu, keadilan berarti perempuan itu harus dilempari batu sampai mati. Akan tetapi, sikap Tuhan Yesus melampaui keadilan. Ia melepaskan perempuan itu pergi!
Selanjutnya, Rasul Paulus menguatkan para penerima suratnya agar tidak khawatir tentang apa pun juga, melainkan menyatakan segala keinginan kepada Allah dalam doa dan ucapan syukur. Tuhan seakan-akan membuka tangan-Nya dan mengundang umat-Nya untuk membawa segala beban dan pergumulan dalam doa kepada-Nya. Ia tidak akan menghina permohonan orang percaya! Saat umat-Nya mencurahkan isi hati mereka di hadapan-Nya, Allah akan mengaruniakan damai sejahtera-Nya kepada mereka. Damai sejahtera ini melampaui segala akal karena berasal dari Tuhan sendiri. Hal ini tidak berarti bahwa Allah akan selalu mengabulkan semua permintaan yang kita doakan, tetapi Ia berjanji untuk memberi kekuatan, dan damai-Nya akan menjaga hati dan pikiran umat-Nya.
Saat Anda mengalami pergumulan, apakah Anda masih bisa merasakan sukacita yang tidak tergoyahkan? Apakah sumber pengharapan Anda? Kemukakanlah semua beban atau pergumulan Anda kepada-Nya dalam doa. Tuhan niscaya akan mengaruniakan damai sejahtera-Nya kepada diri Anda!