Musa, sang pemimpin besar, telah meninggal. Ia melakukan "tindakan penuh kuasa dan perbuatan dahsyat" (Ulangan 34:12). Bahkan, "Tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka" (Ulangan 34:10). Kepergian Musa untuk selamanya menimbulkan duka cita yang besar bagi umat Israel (Ulangan 34:8). Setelah Musa dimakamkan, tibalah era baru, yaitu era kepemimpinan Yosua. Yosua menggantikan Musa berdasarkan ketetapan Allah (Bilangan 27:18-23). Yosua memiliki roh hikmat (Ulangan 34:9), namun tampaknya ia merasa cemas, sehingga Allah menguatkan dan meneguhkan hatinya (Yosua 1:6,7,9). Walaupun tidak tertulis dalam Alkitab, dapat diduga bahwa umat Israel yang akan masuk ke Tanah Perjanjian merasa khawatir terhadap hadirnya era baru ini. Saat umat Israel hampir memasuki Tanah Perjanjian, Musa diganti oleh Yosua yang belum pernah menjadi pemimpin massa sebesar itu. Selain itu, sebagian umat Israel mungkin tidak secemas itu karena melihat hal-hal baik yang akan mereka alami sesudah memasuki Tanah Perjanjian.
Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2024. Siklus tahunan baru akan tiba seiring dengan pergantian waktu. Bagi kita, tahun 2025 memiliki tantangan tersendiri. Bagi sebagian orang, tahun 2025 adalah awal kehidupan empty nest, yaitu munculnya perasaan hampa karena semua anak sudah tidak tinggal bersama kita. Bagi yang lain, tahun 2025 mungkin menjadi awal bisnis, pekerjaan, atau profesi baru. Bagi sebagian orang, tahun 2025 menyodorkan tantangan. Bagi yang lain, tahun 2025 memberikan peluang. Kebaruan tahun 2025 yang akan kita jelang berbeda dengan kebaruan era kepemimpinan Yosua. Meskipun demikian, kita di zaman ini maupun umat Israel di padang gurun berelasi dengan Allah yang sama. Allah yang berjanji menyertai dan tidak akan meninggalkan Yosua juga berjanji menyertai kita yang percaya kepada Kristus (1:5; Matius 28:20, Yohanes 14:16, 17). Pengalaman umat Israel di padang gurun berada dalam kedaulatan Allah yang setia kepada janji-Nya (Ulangan 34:1-5; Yosua 1:3-4). Kebenaran tentang Allah yang sama dinyatakan pula dalam Perjanjian Baru (Matius 19:29-31, 1 Tesalonika 5:24). Oleh karena itu, kita perlu mencamkan firman Tuhan ini, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, untuk bertindak dengan saksama sesuai dengan segenap hukum yang diperintahkan Musa, hamba-Ku, kepadamu." (1:7).
Apa yang mencemaskan Anda di tahun yang baru ini? Berserahlah dan berharaplah kepada-Nya! Tekad apa yang hendak Anda laksanakan di tahun 2025 sebagai wujud ketaatan Anda terhadap firman Allah? Kiranya Tuhan memberkati dan menolong kita di tahun 2025!