1 Raja-raja 4

Sang Administrator

7 Januari 2025
GI Tommy Chendana

Raja Salomo adalah seorang yang cakap mengatur pemerintahan. Kecakapannya terlihat jelas saat ia mengangkat para pejabat khusus seperti imam, sekretaris kerajaan, bendahara, panglima, pengawas kepala daerah, penasihat raja, kepala istana, dan kepala kerja paksa (4:1-6). Pengaturan yang dilakukan Raja Salomo ini penting bagi keberlanjutan pemerintahan berikutnya. Sekalipun hikmatnya luar biasa, ia tetap memerlukan kehadiran rekan kerja yang membantu menjalankan roda pemerintahan.

Salomo memperlihatkan pengaruh kepemimpinannya yang kuat. Dampak kepemimpinannya terlihat dari fakta bahwa wilayah kekuasaan bangsa Israel semakin luas, mulai dari sungai Efrat sampai negeri orang Filistin, dan sampai ke tapal batas Mesir. Selanjutnya, ayat 34 menyebutkan, "Orang-orang dari segala bangsa pun datang untuk mendengarkan hikmat Salomo." Kekaguman mereka membuat raja-raja yang ada di sekitarnya tunduk dan takluk kepada Raja Salomo serta membayar upeti yang besar kepadanya (4:21). Sungguh menakjubkan bahwa Allah memberkati Salomo dengan memberi hikmat dan pengertian yang sangat dalam serta akal budi yang luas yang melebihi segala hikmat orang Timur dan orang Mesir. Hikmatnya digambarkan seperti pasir di tepi laut (4:29-31). Pasal ini sangat menekankan pentingnya kepemimpinan yang berakar pada hikmat TUHAN. Salomo yang memimpin sebagai sang administrator merupakan cermin bahwa TUHAN ingin membawa bangsa Israel hidup dalam keteraturan, kedamaian, dan kesejahteraan. Keberhasilan Salomo menjadi impian dan harapan setiap bangsa. Bacaan Alkitab hari ini memberikan kesimpulan bahwa bangsa yang dipimpin oleh orang yang takut akan TUHAN pasti menjadi bangsa yang berbahagia. Hal ini selaras dengan perkataan pemazmur, "Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri!" (Mazmur 33:12).

Tuhan dapat memberikan hikmat-Nya kepada siapa saja, asalkan ia hidup di dalam takut akan Tuhan. Oleh sebab itu, kita disadarkan bahwa hikmat yang sejati bukanlah hasil upaya manusia, tetapi merupakan pemberian Tuhan. Dalam buku, The Meaning of Marriage, Timothy Keller berkata, "Hikmat yang benar berasal dari penyerahan diri terhadap kehendak Allah dalam segala sesuatu." Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda sudah meminta hikmat dalam doa dan mencari kehendak-Nya dalam setiap langkah hidup Anda? Mintalah hikmat dari Tuhan setiap hari, agar hidup Anda bukan hanya dipenuhi dengan keputusan yang bijaksana, tetapi juga memuliakan Dia yang memberi hikmat kepada diri Anda.

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design