Menjadi Tanah yang Menghasilkan Buah

Bacaan Alkitab hari ini bukan membicarakan tentang jenis tanah, tetapi membicarakan tentang sikap saat mendengar firman Tuhan. Ada empat jenis tanah, dan respons keempat jenis tanah itu terhadap benih serupa dengan respons seseorang saat mendengarkan firman Tuhan. Benih yang jatuh di pinggir jalan adalah gambaran bagi orang yang mendengar firman Tuhan tanpa perhatian, sehingga firman Tuhan itu segera tersingkir dan tergantikan oleh berbagai informasi lain. Benih yang jatuh di tanah yang berbatu-batu adalah gambaran bagi orang yang mendengar firman Tuhan dengan gembira, tetapi firman Tuhan itu tidak diresapi, sehingga firman Tuhan itu segera dilupakan saat masalah muncul. Benih yang jatuh di semak duri adalah gambaran orang yang mendengar firman Tuhan dengan serius, tetapi ia membiarkan dirinya dikuasai oleh kekhawatiran dan oleh tawaran kesenangan hidup. Benih yang jatuh di tanah yang subur adalah orang yang mendengarkan firman Tuhan secara serius dan menjadikan firman Tuhan sebagai pegangan hidup, sehingga hidupnya diwarnai oleh firman Tuhan, dan selanjutnya menghasilkan buah-buah secara rohani.

Sikap terhadap firman Tuhan bukan ditentukan oleh faktor bakat bawaan atau oleh latar belakang kita, tetapi terutama ditentukan oleh keputusan kita dalam bersikap serta oleh disiplin kita dalam merespons firman Tuhan. Faktor kecerdasan menentukan kecepatan kita dalam memahami maksud firman Tuhan, tetapi tidak menentukan sikap kita terhadap firman Tuhan. Perhatikan bahwa orang-orang beriman terdiri dari orang-orang yang beragam latar belakang: kaya maupun miskin, berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah, orang baik-baik maupun orang yang dianggap sebagai orang berdosa. Perhatikan bahwa di antara para wanita yang mengikuti perjalanan Tuhan Yesus, disebutkan nama dua orang yang latar belakangnya tidak terhormat, yaitu Maria Magdalena yang dibebaskan dari tujuh roh jahat dan Yohana istri Khuza yang merupakan bendahara Herodes.(8:2-3). Kedua wanita dengan latar belakang yang tidak harum itu memperlihatkan bahwa orang yang bisa menjadi tanah yang subur bukan hanya orang yang berlatar belakang terhormat, tetapi juga orang yang latar belakangnya buruk. Setiap orang bisa menjadi tanah yang subur.

Setelah membaca empat jenis tanah yang mencerminkan empat macam respons terhadap firman Allah dalam bacaan Alkitab hari ini, evaluasilah diri Anda sendiri: Apakah Anda seperti tanah yang subur yang telah menghasilkan buah? Bila Anda beranggapan bahwa Anda menyerupai tanah yang subur, apakah Anda dapat menyebutkan buah rohani yang telah muncul dalam kehidupan Anda?