Mengikut Kristus, Memikul Salib

Untuk bisa memperoleh keselamatan, kita harus menyadari bahwa diri kita adalah orang berdosa, dan kita harus meyakini bahwa Yesus Kristus telah mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Tidak ada sesuatu pun yang bisa kita upayakan untuk membuat kita memperoleh pengampunan dosa bagi diri kita sendiri. Akan tetapi, bila kita ingin menjadi pengikut Kristus, ada harga yang harus dibayar, yaitu bahwa kita harus menyangkal diri, memikul salib setiap hari, dan mengikut Kristus (9:23). Menyangkal diri berarti bahwa kita tidak boleh mengikuti keinginan diri sendiri dalam hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Kita tidak akan bisa menjadi pengikut Kristus yang sejati bila kita masih ingin menjalani hidup sesuai dengan keinginan diri kita sendiri. Memikul salib berarti bahwa kita harus bersedia menanggung penderitaan yang merupakan konsekuensi karena kita menjadi pengikut Kristus. Penderitaan atau salib yang harus dipikul oleh setiap pengikut Kristus itu berbeda-beda bagi yang seorang dengan bagi yang lain. Salib yang harus kita pikul akan semakin berat bila kita hidup dalam lingkungan yang menentang Kristus. Salib yang kita pikul bisa berupa ejekan, perlakuan diskriminatif, dan sebagainya. Sekalipun pengikut Kristus harus memikul salib, kita tidak perlu merasa takut atau risau karena Roh Kudus akan menolong dan memberi kekuatan kepada kita. Tuhan Yesus berjanji, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah dari-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat kelegaan. Sebab kuk yang Kupasang itu menyenangkan dan beban-Ku pun ringan." (Matius 11:28-30). Mengikut Kristus berarti bahwa kita harus meniru Kristus. Kita harus memikirkan apa yang Kristus pikirkan, merasakan apa yang Kristus rasakan, dan melaksanakan apa yang Kristus ingin untuk kita lakukan.

Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita bahwa setelah memperoleh pengampunan dosa di dalam Kristus, kita harus menjadi pengikut Kristus yang bersedia menyangkal diri, memikul salib setiap hari, dan menjadi peniru Kristus. Saat Anda menyadari bahwa keinginan diri Anda bertentangan dengan kehendak Kristus, apakah Anda bersedia menanggalkan keinginan diri Anda? Apakah Anda bersedia menanggung penderitaan—yang muncul sebagai konsekuensi karena Anda menjadi pengikut Kristus—tanpa bersungut-sungut? Apakah Anda telah berusaha untuk menyesuaikan pikiran Anda dengan pikiran Kristus, merasakan apa yang Kristus rasakan, dan melaksanakan apa yang Kristus ingin untuk Anda lakukan?