Konsep kepemimpinan Kristen berbeda dengan konsep yang umum di masyarakat. Konsep kepemimpinan yang umum adalah memimpin dengan memperebutkan kekuasaan untuk memerintah orang lain. Jadi, sang pemimpin hanya mengawasi, mengatur, dan bila perlu menjatuhkan hukuman untuk memaksakan agar para pengikut merasa takut dan kehendak sang pemimpin terlaksana. Akan tetapi, pemimpin Kristen seharusnya tidak seperti itu. Pemimpin Kristen harus memperhatikan dan meniru cara Kristus memimpin. Tuhan Yesus memimpin dengan menjadi teladan dalam hal berkorban dan melayani. Dia berdiri di depan saat bahaya menghadang, tetapi Dia mengambil posisi sebagai pelayan saat para murid-Nya berebut posisi yang dianggap terhormat (22:23-27).
Bacaan Alkitab hari ini menggambarkan suasana Paskah Terakhir yang dirayakan oleh Yesus Kristus bersama para murid-Nya menjelang Ia ditangkap dan disalibkan (22:14-16). Peristiwa penyaliban bukan suatu kecelakaan, melainkan sesuatu yang sudah direncanakan sebelumnya. Perjamuan Paskah yang merupakan perayaan untuk memperingati keluarnya bangsa Israel dari Tanah Mesir diubah maknanya menjadi peringatan akan kematian Kristus di kayu salib (22:17-20). Dalam perjamuan itu, Kristus hanya membeberkan niat Yudas yang akan menjadi pengkhianat (22:21), tetapi Yudas tidak diusir atau dihukum. Secara manusiawi, pembeberan niat busuk itu bisa dipandang sebagai peringatan terakhir bagi Yudas! Sayang, Yudas keras kepala dan meneruskan niatnya, sehingga ia mendatangkan hukuman bagi dirinya sendiri, dan sekarang ia bisa disebut sebagai, "Yudas, si pengkhianat". Sebagai Pemimpin, Yesus Kristus melanjutkan misinya untuk menjadi Juruselamat dunia yang menanggung dosa umat manusia.Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita bahwa kepemimpinan Kristen adalah kepemimpinan yang melayani, bukan kepemimpinan yang mempertontonkan kuasa! Ada sebuah gereja yang berusaha meniru teladan kepemimpinan Kristus dengan membuat kebijakan yang terasa "aneh" menurut kaca mata dunia. Gereja itu menetapkan bahwa para pemimpin dan aktivis gereja harus parkir di tempat yang jauh dari ruang ibadah, supaya tempat terbaik—yaitu tempat terdekat dari ruang ibadah—bisa disediakan bagi para pengunjung baru. Apakah Anda seorang pemimpin? Saat Anda memimpin, apakah Anda menjadi teladan dalam hal melayani orang-orang yang Anda pimpin atau sebaliknya: Anda mempertontonkan kekuasaan Anda, merasa senang bila Anda dihormati, dan gampang tersinggung bila Anda diabaikan? Apakah Anda bersedia untuk menjadi pelayan bagi orang-orang di sekitar Anda?