Kisah Para Rasul 25

Pimpinan Allah yang Tidak Terduga

19 Juli 2025
GI Purnama

Festus, pengganti Feliks, adalah wali negeri atau wakil pemerintah Romawi yang memerintah wilayah Yudea. Posisi Feliks maupun Festus sama dengan posisi Pontius Pilatus yang memerintah Yudea pada masa Tuhan Yesus. Kasus yang dihadapi juga memiliki kemiripan, yaitu kasus tuduhan palsu yang dicari-cari. Baik Feliks maupun Festus tahu bahwa sebenarnya, Rasul Paulus tidak bersalah. Akan tetapi, mereka tidak berani membebaskan Rasul Paulus karena mereka takut bahwa posisi mereka akan digoyang oleh para pemimpin agama Yahudi bila mereka membebaskan Rasul Paulus. Oleh karena itu, mereka membiarkan saja kasus itu digantung tanpa penyelesaian. Feliks adalah pejabat yang bermoral bobrok! Dia tidak hanya tidak berani mengambil keputusan, tetapi dia juga mengharapkan uang suap! Karena Rasul Paulus tidak mau memberi uang suap, kasusnya dibiarkan begitu saja sampai dua tahun tanpa keputusan apa pun. Pengganti Feliks, yaitu Festus, juga tidak lebih baik daripada Feliks. Dia bukan hanya tidak berani mengambil keputusan, tetapi dia juga ingin mengambil hati para pemimpin agama Yahudi, sehingga ia menantang Rasul Paulus untuk diadili di Yerusalem. Rasul Paulus tahu bahwa pergi ke Yerusalem itu sangat berisiko karena orang-orang Yahudi yang membenci dia sudah siap menyerbu dan membunuh dia bila ia dipindahkan ke Yerusalem. Oleh karena itu, Rasul Paulus memutuskan untuk mengajukan naik banding kepada kaisar Romawi (25:11). Keputusan ini seperti keputusan yang diambil karena terpaksa. Akan tetapi, ditinjau dari kedaulatan Allah, keputusan naik banding ini membuat Rasul Paulus bisa melaksanakan misi untuk melayani di kota Roma dan memperoleh jasa pengawalan militer secara gratis.

Dalam kehidupan kita, kadang-kadang kita harus memilih untuk mengambil suatu keputusan yang terpaksa dipilih karena kita berada dalam keadaan terpojok. Keputusan itu mungkin merupakan keputusan terbaik dari semua pilihan yang seluruhnya tampak tidak baik. Akan tetapi, Allah bisa memakai kondisi yang tampak tidak baik untuk menjadi kebaikan bagi diri kita. Bila kita mengasihi Allah, Allah pasti memberi yang terbaik bagi kita, walaupun jalan yang dipilih Allah belum tentu sesuai dengan keinginan atau idealisme kita. Apakah Anda pernah merasa terpaksa mengambil keputusan dalam keadaan terpojok, tetapi ternyata Allah memiliki rencana yang indah bagi diri Anda yang tak pernah terbayangkan sebelumnya? Saat Anda menghadapi keadaan yang amat sulit dalam kehidupan Anda, apakah Anda berani tetap meyakini bahwa Allah peduli terhadap diri Anda dan Allah akan memberi yang terbaik bagi diri Anda?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design