Yeremia 4:5-31

Menipu Diri

4 September 2025
GI Wirawaty Yaputri

Banyak orang yang menipu diri ketika melakukan dosa. Mereka berkata kepada diri sendiri bahwa dosa yang mereka lakukan adalah hal yang biasa karena semua orang melakukan hal yang sama. Ada pula yang berkata bahwa Allah itu baik, sehingga Ia tidak akan menghukum kita saat kita berbuat dosa sambil menunjukkan bahwa banyak orang yang berbuat dosa, tetapi hidupnya baik-baik saja. Mereka menipu diri mereka sendiri karena mereka tetap ingin bebas berbuat dosa dan tidak mau bertobat dari dosa-dosa yang mereka lakukan. Allah menyampaikan nubuat tentang kehancuran Yerusalem, karena mereka tidak mau bertobat. Penyebab tidak adanya kemauan untuk bertobat adalah karena mereka mengira bahwa Allah akan selalu memberi damai sejahtera kepada mereka. Mengapa mereka meyakini bahwa Allah menjanjikan damai sejahtera meskipun mereka hidup dalam dosa? Keyakinan ini muncul karena mereka meyakini nubuat palsu yang disampaikan oleh para nabi palsu. Oleh karena itu, saat Allah mendatangkan hukuman, mereka menuduh bahwa Allah telah memperdaya mereka dengan menjanjikan damai sejahtera (4:5-10). Allah memperingatkan umat-Nya agar mereka tidak mendengarkan nabi-nabi palsu yang selalu berkata, "Kamu akan selamat! Dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!" (23:16-17). Inilah penyesatan yang dilakukan oleh para nabi palsu yang membuat umat Allah merasa bebas untuk hidup dalam dosa.

Inti permasalahannya adalah bahwa umat Allah—secara khusus- Yehuda—sengaja menyendengkan telinga mereka untuk mendengarkan nabi-nabi palsu karena perkataan nabi-nabi palsu itu sesuai dengan keinginan hati mereka. Mereka tidak mau mendengarkan perkataan firman Allah yang disampaikan oleh nabi-nabi sejati karena mereka tidak suka dengan pesan Allah yang keras terhadap mereka. Jadi, sumber masalahnya adalah hati mereka! Mereka tidak mau bertobat, sehingga mereka suka mencari pesan yang disampaikan oleh para nabi palsu itu. Mereka tidak mau mendengarkan pesan Allah karena pesan Allah menuntut mereka bertobat dan kembali kepada Allah. Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan umat Tuhan pada masa kini. Orang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus sering kali tidak menyukai firman Allah yang menegur dosa. Sebagian orang percaya sering merasa tidak nyaman saat seorang pendeta atau rohaniwan berbicara tentang dosa dan pertobatan. Mereka lebih senang bila pengkhotbah berbicara tentang kasih Allah, berkat Allah, atau tentang janji yang manis bagi mereka. Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda selalu membuka hati dan telinga untuk mendengarkan firman Tuhan?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design