Yeremia 7:1-8:3

Menyukai Dusta

7 September 2025
GI Wirawaty Yaputri

Yang memperburuk keadaan umat TUHAN pada zaman nabi Yeremia adalah bahwa mereka memercayai dusta—baik yang disampaikan para nabi maupun para imam yang korup (7:8; 5:13; 6:13-14)—tentang keselamatan yang akan tetap dimiliki oleh umat TUHAN, meskipun mereka hidup jauh dari TUHAN. Mereka meyakini bahwa meskipun mereka mencuri, membunuh, berzina, bersumpah palsu, membakar kurban kepada Baal dan mengikuti ilah lain, mereka tetap akan selamat. Pemahaman ini membuat mereka merasa seperti mendapat izin untuk melakukan hal-hal yang menjijikkan di mata TUHAN (7:9-10). Perhatikan bahwa konsep keselamatan di sini bukan menyangkut hidup kekal, tetapi menunjuk pada keluputan dari hukuman. Mereka mengira bahwa mereka pasti bebas dari hukuman. Bait TUHAN menjadi "tameng" yang melindungi mereka dari hukuman. Mereka ditipu untuk meyakini bahwa selama ada Bait TUHAN, mereka akan selalu diperkenan TUHAN, dan TUHAN tidak akan menghukum mereka (7:4). Karena TUHAN telah memilih Sion untuk menjadi tempat kediaman-Nya (Mazmur 132: 13-18), Bait TUHAN akan tetap kokoh, tidak peduli apa pun yang terjadi.

Kegiatan religius tidak menjamin bahwa hidup kita diperkenan Allah. Ibadah bukan hanya sekadar kegiatan di tempat ibadah, melainkan meliputi keseluruhan aspek hidup kita. TUHAN memperingatkan umat-Nya bahwa Ia tidak akan tinggal diam melihat kekerasan hati mereka yang tidak mau bertobat. TUHAN menyuruh umat-Nya memperhatikan kota Silo, pusat kerohanian orang Israel saat mereka baru memasuki tanah Perjanjian. Kemah Suci dan Tabut Allah berada di kota Silo selama hampir 400 tahun, sebelum akhirnya dihancurkan oleh bangsa Filistin pada zaman Imam Eli dan anak-anaknya yang bejat. Melalui pemaparan kota Silo ini, TUHAN menegaskan bahwa Ia tidak memperhatikan bangunan atau lokasi, melainkan kehidupan umat-Nya. Tabut Perjanjian di Silo tidak dapat meluputkan orang Israel dari hukuman. Demikian pula, Bait TUHAN di Yerusalem tidak dapat melindungi umat TUHAN dari hukuman. Mengapa umat TUHAN memercayai dan menyukai dusta? Jawabannya adalah karena mereka tidak mau bertobat. Untuk membenarkan diri dan menekan hati nurani, mereka menyukai dusta karena dusta membuat mereka tenang dan bebas berbuat sekehendak hati mereka. Mereka menyukai dusta dan memercayai dusta karena dusta mendukung perbuatan dosa yang mereka lakukan. Orang percaya di zaman ini banyak yang memilih untuk mendengarkan dusta dan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab karena ajaran itu mendukung mereka untuk tidak bertobat. Periksalah diri Anda: Apakah Anda memercayai dusta?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design