Mengenal Allah

Apakah cukup jika kita menjadi orang Kristen yang hanya sekadar percaya kepada Tuhan? Tentu tidak cukup! Setelah percaya kepada Tuhan Yesus, kita harus terus bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan dan firman-Nya. Orang Kristen yang mengenal Tuhan akan berbeda sekali cara hidupnya dengan orang Kristen yang merasa cukup untuk percaya saja dan tidak perlu mengenal Tuhan dengan lebih dalam. Ujian yang membedakan keduanya terjadi saat mereka menghadapi kesulitan. Orang Kristen yang mengenal Tuhan tidak akan mudah goyah dan kecewa kepada Tuhan. Sebaliknya, orang Kristen yang tidak mengenal Tuhan secara mendalam akan mudah kecewa, marah, dan bahkan meninggalkan Tuhan saat menghadapi kesulitan atau masalah berat. Umat TUHAN di zaman Perjanjian Lama tidak berupaya untuk mengenal TUHAN lebih dalam. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila mereka mudah jatuh ke dalam penyembahan terhadap ilah-ilah lain yang sama sekali bukan Allah. Mereka tidak mengenal Allah Sang Pencipta yang telah mengikat perjanjian dengan manusia. Mereka tidak mengenal Allah secara pribadi, sehingga mereka tidak hidup dalam takut akan Dia.

Allah mengingatkan umat-Nya melalui perantaraan Nabi Yeremia bahwa yang Ia sukai adalah bila umat-Nya memahami dan mengenal Dia (9:24). Allah tidak ingin umat-Nya hanya melakukan rutinitas agama, tetapi tidak mengerti secara jelas siapa yang mereka sembah. Allah bahkan menginginkan agar umat-Nya bermegah di dalam pengenalan akan Dia (9:23-24). Banyak orang bermegah karena hal-hal lahiriah, misalnya penampilan yang menarik, uang yang banyak, jabatan, atau karena memiliki banyak sekali pengikut di media sosial. Tidak heran banyak orang lebih mementingkan hal-hal lahiriah di atas ketimbang belajar firman Tuhan atau beribadah kepada Tuhan. Kebanggaan atas hal-hal lahiriah menunjukkan kerohanian yang tidak bertumbuh. Orang yang bertumbuh secara rohani, tidak akan membanggakan hal-hal lahiriah, melainkan hal-hal rohani. Rasul Paulus memberikan contoh yang jelas. Ia dengan tegas berkata, "Tetapi, apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap kerugian karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus" (Filipi 3:7-8).

Apakah Anda sudah sungguh-sungguh berusaha mengenal Tuhan? Apa yang sudah Anda lakukan untuk makin mengenal Dia? Apa yang menjadi sumber kebanggaan Anda: Apakah Anda merasa bangga karena mengenal Tuhan dan firman-Nya atau karena hal-hal lain?