Hampir dalam setiap suratnya, Rasul Paulus tidak melewatkan ucapan syukur dan pujian kepada Allah. Dalam bacaan Alkitab hari ini, ia mengucap syukur kepada Allah atas penunjukannya sebagai pemberita Injil. Ia juga tak putus-putusnya bersyukur atas kasih karunia Allah yang telah menyelamatkannya dari kebinasaan. Ia mengakui secara terbuka bahwa dia adalah pendosa yang ganas dan pernah bersikap sangat jahat terhadap orang Kristen karena ketidaktahuannya tentang keselamatan di dalam Kristus. Dia berpikir bahwa tindakan menghujat Kristus dan menganiaya orang Kristen itu menegakkan hukum Taurat. Tanpa kasih karunia Allah, ia masih akan tetap dalam kebodohan dan terus melakukan dosa berat. Ia tidak menutup-nutupi masa lalunya yang kelam supaya pembaca suratnya mempunyai pengharapan akan pengampunan Tuhan. Pengakuan Rasul Paulus ini mengajarkan bahwa tidak ada seorang pun—termasuk para rasul—yang suci di hadapan Allah. Selalu ada dosa tersembunyi dalam hati kita, baik disadari atau tidak disadari. Hal ini seperti udara di sekeliling kita yang terlihat bersih sebelum cahaya terang memperlihatkan banyaknya debu halus di dalamnya. Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa (1:15). Tidak ada dosa yang terlalu besar yang tidak dapat ditebus oleh Yesus Kristus. Sebagaimana Tuhan mau mengampuni Paulus yang dosanya begitu besar, siapa pun dapat diampuni menurut kerelaan kehendak Allah. Fakta ini bukan hanya sekadar pengetahuan bagi Rasul Paulus, tetapi merupakan kabar baik yang harus dia beritakan kepada setiap orang yang belum mengenal Kristus. Inilah kabar baik yang harus kita beritakan kepada orang-orang di mana pun kita ditempatkan.
Bacaan Alkitab hari ini menyiratkan penyertaan Tuhan dalam pelayanan yang dipercayakan Tuhan dalam iman dan kasih kepada umat-Nya (1:12,14). Bagi Timotius, kepercayaan ini menguatkan dia dalam menghadapi tantangan dan pergumulan saat mengerjakan tugas yang Tuhan tetapkan baginya. Usianya yang muda (4:12) menjadi tantangan tersendiri dalam memimpin anggota jemaat yang lebih tua, apa lagi saat harus menasihati para tokoh gereja yang merupakan pengajar dalam jemaat. Mereka yang biasa mengajar sering kali sulit menerima nasihat atau saran, apalagi dari orang yang lebih muda. Kita pasti kerap menghadapi tantangan dan pergumulan dalam hidup kita masing-masing. Bidang kehidupan, profesi, atau aktivitas kita sehari-hari adalah wilayah pelayanan yang Tuhan tetapkan bagi kita. Sadarilah bahwa kita pasti menghadapi tantangan yang tidak mudah. Penyertaan Tuhan merupakan sumber kekuatan kita. Apakah Anda bisa mengucap syukur atas semua kesulitan yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup Anda?.