Hosea 3-4

Kasih dan Gugatan Allah

2 Desember 2025
GI Jokhana

Kasih Allah selalu lebih besar daripada ketidaksetiaan umat-Nya. Kisah dalam Hosea 3 menyingkapkan gambaran yang indah sekaligus menyakitkan: TUHAN memerintahkan Hosea mengasihi kembali perempuan yang tidak setia dan suka berzina, "seperti TUHAN juga mencintai orang Israel" (3:1). Hosea "membeli perempuan itu dengan lima belas syikal perak, serta satu homer dan satu letekh jelai" (3:2). Ini menggemakan harga tebusan budak (lihat Keluaran 21:32), sekaligus menandai kemiskinan dan kehinaan Israel: Dosa membuat umat menjadi budak yang harus ditebus. Hosea menebus sang istri, lalu menahannya dalam masa disiplin tanpa relasi suami-istri. Kasih dibayar dengan harga dan disiplin perjanjian. Puasa relasi Hosea dan Gomer (3:3) menggambarkan penangguhan berkat agar umat "merasakan" pahitnya ketidaksetiaan. Disiplin perjanjian ini tidak bersifat destruktif, melainkan merupakan cara Allah memulihkan umat-Nya (bandingkan dengan Ibrani 12:5–11). TUHAN memberi kevakuman politik dan kekosongan praktik ibadah umat Israel (3:4). Pada puncaknya, Allah berjanji bahwa akhirnya Israel akan kembali mencari TUHAN dan "Daud, raja mereka"—sebuah nubuat kedatangan Kristus, Raja Mesias sejati (3:5).

Kasih yang menebus tidak berarti bahwa Allah berkompromi dengan dosa. Hosea 4 membawa kita masuk ke ruang pengadilan perjanjian. Allah menuduh umat-Nya karena di negeri tidak ada lagi kebenaran (’emet), kasih setia (ḥesed), dan pengetahuan akan Allah (da‘at Elohim). Hasilnya: tanah merana, binatang mati, masyarakat rusak, dan para imam menyesatkan. "Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah" (4:6). Ini adalah tragedi rohani: saat ibadah menyimpang, etika pun hancur. Allah bahkan menyerahkan umat Israel kepada jalan mereka sendiri: "Efraim bersekutu dengan berhala ... biarkanlah dia!" (4:17).

Bagi kita, gereja masa kini, pesan ini masih sangat relevan. Kasih Kristus telah menebus kita, bukan dengan perak atau jelai, melainkan dengan darah-Nya yang mahal (1 Petrus 1:18–19). Kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran, kasih setia, dan pengetahuan akan Allah. Gereja yang kehilangan tiga pilar ini akan jatuh ke dalam krisis moral dan iman, bahkan bisa dibiarkan Allah binasa dalam pengerasan hati. Hari ini, mari kita tidak mengeraskan hati. Allah yang sama yang menggugat Israel, adalah Allah yang mengasihi dan menebus kita dalam Kristus. Jangan biarkan kasih penebusan itu menjadi sia-sia. Mari kita kembali mencari Tuhan dengan segenap hati, meninggalkan berhala modern kita, serta memperbarui hidup dalam kebenaran, kasih setia, dan pengenalan akan Allah. Apakah ada "berhala modern" yang masih kita pegang sehingga Allah harus mendisiplin kita? Apakah kebenaran, kasih setia, dan pengetahuan akan Allah masih nyata, ataukah sudah memudar?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design