Markus 5:1-20

Anak Pembawa Terang dalam Kegelapan

23 Desember 2025
Pdt. Sumito Sung

Saat Tuhan Yesus baru saja menginjakkan kaki di tanah orang Gerasa, seorang yang kerasukan roh jahat langsung berlari ke arah-Nya. Secara naluri, kita tidak merasa khawatir bahwa Tuhan Yesus akan terluka, karena kita tahu siapa Dia—Dia adalah Sang Mesias yang penuh kuasa. Akan tetapi, jika orang itu berlari ke arah siapa pun selain Tuhan Yesus, tentu hal itu sangat membahayakan karena ia bisa saja melukai, bahkan membunuh, siapa pun yang menghalanginya. Bandingkan dengan kisah tujuh anak Skewa yang mencoba mengusir satu roh jahat dari seseorang, tetapi mereka semua justru dipukul dan dilukai hingga lari tunggang-langgang. Satu setan dapat melukai tujuh orang! (Kisah Para Rasul 19:13–20). Pertimbangkanlah bahwa pria di Gerasa itu bukan hanya kerasukan satu setan, tetapi banyak setan. Betapa mengerikannya!

Pria itu begitu kuat sehingga rantai yang mengikatnya bisa ia putuskan, dan belenggu besi di kakinya bisa ia hancurkan. Tidak ada seorang pun yang mampu menjinakkannya. Perhatikan bahwa istilah "menjinakkan" (Markus 5:4) biasanya dikenakan untuk binatang buas, bukan untuk manusia. Dalam kasus ini, roh-roh jahat telah membuat pria itu kehilangan ciri kemanusiaannya, sehingga ia tak lagi hidup seperti manusia, melainkan seperti makhluk liar. Perhatikanlah tiga hal menyangkut orang ini: Pertama, ia kerasukan setan dan hidup di kuburan, yaitu tempat orang mati, bukan tempat manusia hidup seharusnya berada. Kedua, ia tak dapat dijinakkan karena setan telah mengubah dia menjadi sosok buas yang menakutkan. Ketiga, ia terluka secara fisik maupun secara batin karena ia berkeliaran siang dan malam sambil berteriak-teriak dan melukai dirinya sendiri dengan batu. Isi teriakannya tidak jelas, tetapi teriakan itu menggambarkan penderitaan yang sangat dalam.

Setan tidak mampu menyakiti Allah, tetapi mereka bisa menyerang manusia yang merupakan gambar Allah. Dengan merusak tubuh dan nilai kemanusiaan, gambar Allah dalam diri manusia menjadi cacat, sehingga orang itu menjadi seperti binatang yang kemudian menyakiti diri sendiri. Puji Tuhan! Yesus Kristus datang ke Gerasa bukan hanya untuk mengusir setan, tetapi mengembalikan kemanusiaan yang telah dicuri oleh kegelapan. Di hadapan Tuhan Yesus, roh-roh jahat gemetar. Menjelang Natal tahun ini, kita diingatkan bahwa Tuhan Yesus bukan hanya bayi yang lahir di palungan, tetapi juga Raja yang berkuasa atas kegelapan. Ia datang untuk memulihkan, mengembalikan martabat, dan membebaskan jiwa manusia dari belenggu dosa dan kehancuran. Apakah Anda merasa terbelenggu oleh dosa yang membuat Anda menjadi tidak sanggup menaati kehendak Allah? Sambutlah Anak itu dan mintalah pertolongan-Nya!

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design