Markus 15:33-41

Anak Allah yang Diakui Dunia

26 Desember 2025
Pdt. Sumito Sung

Ada dua orang penjahat yang disalibkan bersama Tuhan Yesus. Semula, kedua penjahat ini turut mengejek Dia (15:32). Namun, setelah melihat sikap dan kelemahlembutan Tuhan Yesus, salah satu dari mereka bertobat (Lukas 23:39-43). Setelah menyaksikan peristiwa dahsyat berupa kegelapan selama tiga jam dan gempa bumi yang terjadi saat penyaliban, kepala pasukan Romawi yang bertugas saat penyaliban berkata, "Sungguh, orang ini Anak Allah." (Matius 27:45-54; Markus 15:39). Dalam Injil Lukas, dicatat bahwa ia juga berkata, "Sungguh, orang ini orang benar." (Lukas 23:47). Mana yang benar? Keduanya benar! Kemungkinan besar, ia mengucapkan kedua pernyataan itu. Ada tradisi yang menyebutkan bahwa kepala pasukan ini akhirnya menjadi pengikut Kristus. Menurut Injil Matius, bukan hanya kepala pasukan yang menjadi percaya, tetapi anak buahnya juga berkata, "Sungguh, Orang ini Anak Allah." (Matius 27:54), padahal mereka sebelumnya ikut mengolok-olok Tuhan Yesus. Orang-orang yang berkerumun di bukit Golgota pun awalnya ikut mengejek dan mencemooh Tuhan Yesus. Namun, menurut Injil Lukas, setelah melihat apa yang terjadi, mereka pulang ke rumah masing-masing sambil memukul-mukul dada mereka sebagai tanda penyesalan yang mendalam (Lukas 23:48).

Peristiwa penyaliban yang kita baca menjelaskan bahwa Tuhan Yesus bukan orang jahat atau orang berdosa seperti yang dituduhkan dan menjadi bahan ejekan banyak orang saat itu. Sebaliknya, Tuhan Yesus adalah Pribadi yang benar, kudus, dan tak bercacat! Ia adalah Anak Allah! Syukurlah bahwa kisah ini tidak berakhir dengan ejekan dari para penjahat, tentara, atau kerumunan massa, tetapi berlanjut dengan kisah kebangkitan, sehingga kisah ini tidak berakhir dengan kesan yang salah. Puji Tuhan! Jelas bagi kita bahwa Tuhan Yesus adalah Juruselamat yang agung, penuh kasih, dan layak menerima segala hormat dan kemuliaan.

Saat merayakan Natal, kita mengenang kelahiran Tuhan Yesus di palungan—Anak yang sederhana, namun diakui dunia sebagai Anak Allah. Dari palungan hingga salib, hidup-Nya menyatakan kasih. Tuhan Yesus yang lahir dalam kesederhanaan, kini diakui dunia sebagai Juruselamat. Natal bukan hanya perayaan kelahiran, tapi pengakuan atas siapa Dia sesungguhnya: Anak Allah yang hidup. Bahkan, seorang perwira Romawi—yang bukan orang percaya—melihat kemuliaan Tuhan Yesus saat Ia wafat. Maka, Natal mengundang kita semua—apa pun latar belakang kita—untuk mengenal dan mengakui Dia sebagai Anak Allah. Saat Anda merayakan Natal, apakah Anda seperti perwira Romawi itu yang makin mengenal siapa Yesus Kristus sebenarnya?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design