Rencana Allah bagi Gereja
Tuhan Yesus berinkarnasi dua kali. Inkarnasi pertama terjadi pada hari Natal saat Pribadi kedua Tritunggal mengambil rupa seorang manusia dan lahir di Betlehem. Setelah menyelesaikan karya keselamatan, Tuhan Yesus kembali ke surga. Inkarnasi kedua terjadi pada saat gereja lahir. Gereja disebut sebagai tubuh Kristus (Efesus 4:15-16). Setelah Kristus kembali ke surga, dunia dapat melihat wujud Kristus dalam gereja yang adalah tubuh-Nya sendiri.
Sebagai tubuh Kristus, gereja dipanggil untuk memperkenalkan Allah kepada dunia. Untuk memenuhi panggilan tersebut, gereja harus memahami dengan tepat hakikat diri, peran dan fungsi, serta rencana Allah bagi dirinya. Ada beberapa pengajaran tentang gereja yang perlu kita perhatikan: Pertama: identitas gereja adalah sebagai umat pilihan yang dipanggil keluar dari dunia. Dalam kedaulatan-Nya, Allah memilih dan menebus sekelompok orang untuk keluar dari dunianya dan membentuk sebuah identitas baru sebagai umat Allah. Penebusan Allah atas umat pilihan digenapkan melalui karya Kristus yang mati di kayu salib dan bangkit pada hari ketiga. Kedua: tugas gereja adalah untuk menjadi saksi Allah. Sebagai umat pilihan, gereja hadir menjadi terang di tengah dunia yang gelap. Gereja harus memperkenalkan Allah kepada dunia. Melalui kehidupan yang kudus dan benar, gereja membawa kebaikan dan perubahan kepada dunia yang dikuasai oleh dosa dan kegelapan. Melalui pengajaran dan praktik kasih yang nyata, gereja menyalurkan kasih Allah kepada dunia yang sedang mengalami krisis kasih. Dengan mengabarkan Injil Yesus Kristus, gereja membawa keselamatan dan pengharapan kepada dunia yang sedang menuju kebinasaan. Ketiga, sebagai anggota tubuh Kristus, gereja harus hidup dalam semangat saling menghormati, saling melayani, dan saling mengasihi. Sama seperti tubuh memiliki berbagai anggota yang berbeda, masing-masing dengan fungsi dan kebutuhan yang berbeda, demikian juga gereja sebagai anggota tubuh Kristus. Di tengah keberagaman fungsi dan bentuk yang ada, semua anggota sebagai bagian dari tubuh Kristus harus menerapkan kasih Kristus. Dalam relasi dengan Allah, gereja adalah wadah bagi orang percaya untuk beribadah. Dalam relasi dengan sesama, gereja adalah wadah untuk mempraktikkan kasih Kristus.
Melalui beberapa renungan berikut, kiranya kita semakin memahami makna dan panggilan gereja. Kiranya gereja kita dengan taat memenuhi panggilan Allah untuk menjadi terang di dunia yang gelap ini. Selamat belajar menjadi gereja yang berkenan kepada Allah! [Pdt. Timotius Fu]
Gereja sebagai Umat yang Dipanggil (Misi Gereja)
Sabtu, 27 Desember 2025
Bacaan Alkitab hari ini:
Kisah Para Rasul 20:28; 1 Korintus 1:2
Ketika terjadi reshuffle kabinet Indonesia awal bulan September lalu, sejumlah calon menteri menceritakan bahwa mereka baru dipanggil ke istana beberapa jam sebelum ditawarkan dan dilantik menjadi menteri. Meskipun kaget karena dipanggil mendadak, mereka merasa bangga dan siap memenuhi panggilan untuk memberi sumbangsih terbaik bagi bangsa dan negara. Cerita di atas mengingatkan kita akan hakikat gereja sebagai umat yang dipanggil oleh Allah. Dalam Alkitab, istilah gereja berasal dari kata Yunani, ekklesia, yaitu sebuah kata majemuk yang menggabungkan kata ek (keluar) dan kaleo (memanggil atau dipanggil). Secara literal, ekklesia berarti sekelompok orang yang dipanggil keluar untuk menjalankan misi Allah di dalam dunia. Bacaan Alkitab hari ini mengajarkan dua hal terkait gereja sebagai umat panggilan. Pertama: gereja menerima panggilan kasih dari Allah. Alkitab memperkenalkan gereja sebagai umat yang diperoleh Allah dengan darah-Nya sendiri (Kisah Para Rasul 20:28). Karena kasih-Nya, Tuhan Yesus mencurahkan darah-Nya di kayu salib dan mati untuk menyelamatkan gereja dari dosa. Pengajaran di atas—selain menegaskan Kristus sebagai pemilik gereja—juga mengungkapkan hakikat gereja sebagai sebuah komunitas yang dipanggil oleh kasih Kristus untuk memberitakan kasih-Nya. Kedua: gereja menerima panggilan kudus dari Allah. Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menegaskan bahwa gereja adalah komunitas yang dipanggil untuk menjadi orang-orang kudus (1 Korintus 1:2). Dalam panggilan kudus ini, Allah ingin gereja mengandalkan kuasa-Nya untuk terus mengalami pengudusan. Selain itu, gereja diutus ke dalam dunia menjadi teladan melalui kehidupan yang kudus, yakni kehidupan yang berbeda dengan dunia yang penuh dosa dan gelap.
Pengajaran di atas mengingatkan kita akan dua panggilan kita sebagai bagian dari gereja: Pertama, kita dipanggil oleh kasih Allah untuk hidup dalam kasih Allah dan memberitakan kasih-Nya. Kita harus lebih dahulu dipenuhi kasih Allah agar dapat menyalurkan kasih kepada sesama. Kedua, kita dipanggil untuk menjadi teladan bagi dunia melalui kehidupan yang kudus untuk memuliakan Allah dan dengan menjadi saluran berkat bagi sesama. Kedua panggilan itu sangat relevan dengan kondisi dunia pada masa kini. Kehadiran kita sebagai teladan harus mampu menjawab kegersangan dunia yang sedang dilanda krisis kasih sejati dan krisis moral. Bagaimana dengan hidup Anda? Apakah cara hidup Anda berbeda dengan cara hidup dunia ini? Apakah Anda menjaga kekudusan hidup? Apakah Anda sudah dipuaskan oleh kasih Allah, sehingga kehadiran Anda dapat menolong orang untuk lebih mengenal dan mengalami kasih dan kekudusan Allah?