Rabu, 13 Mei 2015
Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 96-97
Pengakuan bahwa TUHAN adalah Raja (96:10; 97:1) merupakan pengakuan yang penting! Akan tetapi, pemahaman kita pada zaman ini tentang “Raja” telah menjadi luntur. Di negara demokrasi, raja sudah tidak dikenal. Di beberapa negara yang masih menganut sistem kerajaan, raja hanyalah simbol, bukan penguasa yang sesungguhnya. Dalam kekristenan, pemahaman bahwa TUHAN adalah Raja sangatlah mendasar dan tidak boleh diabaikan. Bila TUHAN adalah Raja maka TUHAN menjadi yang terpenting di dalam kehidupan kita dan kehendak-Nya menjadi kehendak kita. Pengabaian terhadap konsep tersebut membuat posisi TUHAN bergeser dan digantikan oleh yang lain, misalnya oleh diri sendiri, keluarga, pekerjaan, dan sebagainya.
Kita mengakui bahwa TUHAN adalah Raja karena Dia adalah Allah yang adil, mahakuasa, dan berdaulat atas ciptaan-Nya, sehingga Ia pantas (wajar) menerima penghormatan kita. Saat kita mengalami ketidakadilan, pengharapan dan keyakinan bahwa Allah akan menyatakan keadilan-Nya pada waktu yang tepat merupakan sumber penghiburan bagi kita. Saat kita berhadapan dengan masalah yang membuat kita seperti menemui jalan buntu, keyakinan bahwa Allah itu mahakuasa memberikan kekuatan untuk bertahan sampai Dia membuka jalan bagi kita. Keyakinan bahwa Allah itu berdaulat (berkuasa) atas ciptaan-Nya akan membuat kita berani menghadapi kekuatan apa pun, bahkan membuat kita berani menghadapi maut. Oleh karena itu, respons yang wajar terhadap keberadaan TUHAN sebagai Raja adalah munculnya sukacita yang melahirkan pujian serta adanya dorongan untuk bersaksi. [P]
Mazmur 96:10; 97:1
Katakanlah di antara bangsa-bangsa:
"TUHAN itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran." TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita!