Pentakosta
Doa yang Tidak Dipandang Hina
27 Mei 2015
![](javascript:fbShare("703639703796626", "http://www.gky.or.id/gema.jsp?gemaId=513", "Doa+yang+Tidak+Dipandang+Hina", "Pentakosta Rabu, 27 Mei 2015 Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 102 Alangkah dalamnya ungkapan Daud saat menyatakan isi hatinya yang gundah gulana, “hatiku terpukul dan layu seperti rumput, sehingga aku ", "http://www.gky.or.id/images/gema.jpg", 520, 350))
Pentakosta
Rabu, 27 Mei 2015
Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 102
Alangkah dalamnya ungkapan Daud saat menyatakan isi hatinya yang gundah gulana, “hatiku terpukul dan layu seperti rumput, sehingga aku lupa makan rotiku.” (102:5). Pergumulan dan derita membuat ia sangat susah dan tidak berdaya. Badannya kurus seperti tinggal tulang-belulang, seperti burung undan di padang gurun. Ia tidak bisa tidur. Baginya, abu dianggap sebagai makanan dan minumannya bercampur dengan tangisan. Tuhan seperti membiarkan penderitaan menekan berat hidupnya. Tuhan jauh dan tidak datang menolongnya.
Di saat menderita, sebagai seorang pribadi dan sebagai anak bangsa, ada iman yang teguh dalam memandang Tuhan. Tuhan yang kekal bertahta di Sorga. Dialah Pemilik segala kemuliaan. Tuhan akan bangkit, mengasihani dan menyayangi umat-Nya. Tuhan pasti mendengar doa yang mereka naikkan. Tuhan memandang dari Sorga dan mendengar keluhan umat-Nya.
Pergumulan dalam dunia sering membuat kita menderita, merasa lemah dan tidak kuat menanggung penderitaan, sehingga banyak orang yang akhirnya melakukan bunuh diri karena tidak bisa menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Akan tetapi, ingatlah dan bertumpulah pada iman yang kokoh, bahwa Tuhan yg kekal itu bertahta di Sorga dan mendengar doa dan isi hati kita. Tidak ada doa yang dipandang hina oleh Tuhan. Tuhan berkuasa menjawab, Tuhan berkuasa memberi, bahkan Tuhan berkuasa melakukan apa saja untuk mencapai maksud-Nya bagi manusia secara pribadi maupun bagi bangsa secara keseluruhan. Tuhan tetap sama, dari dahulu sampai selama-lamanya. Percayalah setiap waktu kepada-Nya sekalipun pada saat kita sedang bergumul. Umat-Nya akan dipelihara dan akan diam dengan tentram di hadapan Tuhan dalam pemeliharaan-Nya sendiri. [FW]
Mazmur 102: 20-21
“Sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan,
untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,”
Rabu, 27 Mei 2015
Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 102
Alangkah dalamnya ungkapan Daud saat menyatakan isi hatinya yang gundah gulana, “hatiku terpukul dan layu seperti rumput, sehingga aku lupa makan rotiku.” (102:5). Pergumulan dan derita membuat ia sangat susah dan tidak berdaya. Badannya kurus seperti tinggal tulang-belulang, seperti burung undan di padang gurun. Ia tidak bisa tidur. Baginya, abu dianggap sebagai makanan dan minumannya bercampur dengan tangisan. Tuhan seperti membiarkan penderitaan menekan berat hidupnya. Tuhan jauh dan tidak datang menolongnya.
Di saat menderita, sebagai seorang pribadi dan sebagai anak bangsa, ada iman yang teguh dalam memandang Tuhan. Tuhan yang kekal bertahta di Sorga. Dialah Pemilik segala kemuliaan. Tuhan akan bangkit, mengasihani dan menyayangi umat-Nya. Tuhan pasti mendengar doa yang mereka naikkan. Tuhan memandang dari Sorga dan mendengar keluhan umat-Nya.
Pergumulan dalam dunia sering membuat kita menderita, merasa lemah dan tidak kuat menanggung penderitaan, sehingga banyak orang yang akhirnya melakukan bunuh diri karena tidak bisa menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Akan tetapi, ingatlah dan bertumpulah pada iman yang kokoh, bahwa Tuhan yg kekal itu bertahta di Sorga dan mendengar doa dan isi hati kita. Tidak ada doa yang dipandang hina oleh Tuhan. Tuhan berkuasa menjawab, Tuhan berkuasa memberi, bahkan Tuhan berkuasa melakukan apa saja untuk mencapai maksud-Nya bagi manusia secara pribadi maupun bagi bangsa secara keseluruhan. Tuhan tetap sama, dari dahulu sampai selama-lamanya. Percayalah setiap waktu kepada-Nya sekalipun pada saat kita sedang bergumul. Umat-Nya akan dipelihara dan akan diam dengan tentram di hadapan Tuhan dalam pemeliharaan-Nya sendiri. [FW]
Mazmur 102: 20-21
“Sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan,
untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,”