Pentakosta
Sabtu, 30 Mei 2015
Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 105
Salah satu alasan utama bagi umat Allah untuk selalu bersyukur dan berharap kepada TUHAN adalah karena Allah setia terhadap janji-Nya. Bila kita memperhatikan sejarah Israel, jelas bahwa umat Israel adalah umat yang tidak setia. Tingkah laku mereka mengecewakan. Iman mereka sering tidak bisa bertahan ketika menghadapi godaan. Sekalipun demikian, kesetiaan Allah tidak terpengaruh oleh ketidaksetiaan umat Israel. Tindakan Allah didasarkan atas kesetiaan-Nya terhadap janji-Nya yang telah Dia sampaikan kepada Abraham, Ishak, Yakub, serta Daud. Bila dasar tindakan Allah adalah kesetiaan umat-Nya, pastilah Allah telah meninggalkan kita.
Kesetiaan Allah berbeda dengan kesetiaan manusia. Kesetiaan manusia terbatas. Manusia tidak selalu bisa melaksanakan apa yang ingin dia lakukan. Kesetiaan Allah tidak terbatas. Allah dapat melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Allah dapat bertindak secara diam-diam atau secara alamiah, tetapi Allah juga dapat melakukan mujizat (mengintervensi hukum alam). Tindakan Allah tidak selalu bisa kita duga. Dari satu sisi, tindakan Allah yang dilandasi oleh kesetiaan-nya terhadap janji-Nya itu membuat kita bisa selalu bersyukur. Dari sisi lain, tindakan Allah itu seharusnya merupakan dorongan bagi kita untuk senantiasa mempercakapkan segala perbuatan-nya yang ajaib, bahkan memperkenalkan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib itu kepada orang-orang yang belum mengenal Allah. [P]
Mazmur 105:4-8a
”Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat - mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya, hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya! Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, ...,”