Banyak orang mengartikan larangan memiliki "pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya" (6:14) sebagai larangan berpacaran atau menikah dengan orang yang tak seiman. Meskipun populer, pandangan itu tak sesuai dengan konteks ayatnya. Teks hari ini adalah lanjutan percakapan Paulus dengan jemaat Korintus. Setelah membuktikan diri sebagai rasul sejati, Paulus menyatakan bahwa sikap hatinya terhadap jemaat Korintus sama sekali tak berubah. Hatinya tetap terbuka lebar untuk mereka, mulutnya tetap mengajarkan kebenaran kepada mereka (6:11-12). Sebaliknya, justru jemaat Korintus yang telah menutup hati bagi Paulus (6:13). Mereka memilih meninggalkan Paulus dan bersekutu dengan para guru palsu yang menyusup ke tengah mereka. Karena itu, Paulus secara keras memperingatkan mereka agar jangan bersekutu dengan para guru palsu itu (6:14). Bagi Paulus, pilihan persekutuan tersebut tak hanya terkait antara dia dan para guru palsu, melainkan antara Kristus yang ia layani dan Iblis yang dilayani para guru palsu, terbukti dari lima perbandingan yang Paulus berikan, yaitu kebenaran dan kedurhakaan, terang dan gelap, Kristus dan Belial (nama lain dari Iblis), orang percaya dan tak percaya, serta bait Allah dan berhala (6:14b-16a). Tak mengherankan bila Paulus menyimpulkan bahwa para guru palsu adalah pelayan-pelayan Iblis (11:12- 15). Oleh sebab itu, Paulus dengan tegas menyuruh mereka untuk segera melepaskan diri dari persekutuan dengan para guru palsu (6:16b-18), agar jasmani dan rohani mereka tidak tercemar (7:1).
Teks hari ini mengingatkan bahwa menjelang akhir zaman ini, kita perlu memperlengkapi diri dengan iman yang teguh dan dengan doktrin yang didasarkan pada Alkitab yang ditafsirkan secara benar, sehingga kita tidak gampang ditipu oleh para guru palsu yang begitu gencar menyebarkan ajaran sesatnya di sekitar kita. [TF]
"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." 1 Petrus 5:8