Kitab para nabi tidak mudah dipahami karena pesan yang disampaikan bisa menyangkut masa kini (masa saat kitab ditulis) dan bisa menyangkut masa depan, atau menyangkut keduanya. Repotnya, peristiwa historis yang berkaitan dengan suatu nubuat seringkali sulit dipastikan, padahal peristiwa historis membantu kita memahami maksud dan tujuan nubuat. Ingatlah bahwa kitab para nabi tidak selalu disusun secara kronologis (sesuai dengan urutan waktu). Oleh karena itu, tidak mengherankan bila panggilan terhadap Yesaya untuk menjadi seorang nabi terdapat di pasal 6, bukan di pasal 1. Ingatlah pula bahwa sekalipun nabi Yesaya melayani pada zaman Uzia (atau Azarya), Yotam, Ahas, dan Hizkia, nubuat Nabi Yesaya tidak terbatas tentang masa itu saja, melainkan mencakup masa kehancuran kota Yerusalem dan masa pembuangan, bahkan mencakup masa depan tentang Yesus Kristus, Sang Mesias yang dijanjikan Allah. Hal lain yang membuat kitab para nabi sulit dipahami adalah sebutan "Israel" yang bisa menunjuk kepada Kerajaan Israel Utara saja, tetapi juga bisa menunjuk kepada seluruh Israel (Kerajaan Utara dan Kerajaan Selatan).
Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita bahwa jika Allah menghukum umat-Nya, hal itu disebabkan karena dosa umat-Nya sudah keterlaluan. Bangsa Israel (secara keseluruhan) tidak memiliki rasa terima kasih (1:2-3). Mereka beribadah dengan cara mereka sendiri, dengan mengabaikan tuntutan untuk menaati firman-Nya! Ketaatan terhadap kehendak Allah tidak boleh diganti dengan ritual (upacara) persembahan korban (1:10-14)! Yang perlu dilakukan umat Israel adalah bertobat (1:16-20)! Apakah Anda telah mewujudkan iman Anda dalam perbuatan? [P]
"Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." Yesaya 1:18