Ada ketakutan yang sudah sepatutnya dan ada ketakutan yang harus diatasi. Ketakutan Adam dan Hawa terhadap Allah setelah mereka melanggar larangan Allah dengan memakan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (Kejadian 3:1-10) dan ketakutan Yakub terhadap kakaknya (Esau) setelah dia menipu ayahnya untuk merebut berkat untuk Esau (Kejadian 27-28) merupakan ketakutan yang wajar dan sudah sepatutnya. Akan tetapi, ketakutan di atas seharusnya bisa diselesaikan dengan meminta maaf dan memohon pengampunan. Ketakutan menjadi tidak wajar bila sumber ketakutan bukan dosa atau kesalahan yang kita lakukan atau bila rasa ketakutan itu terus disimpan sampai bertahun-tahun. Dalam bacaan Alkitab hari ini, peringatan "Janganlah takut" disampaikan dengan sapaan kepada Yakub dan disusul dengan sapaan terhadap Israel. Sebutan "Yakub" mengingatkan kita terhadap si penipu yang tidak berani bertanggung jawab, sedangkan sebutan "Israel" menunjuk kepada nama baru yang diberikan kepada Yakub setelah Allah memulihkan mental Yakub dengan menghajar pangkal paha Yakub (Kejadian 32).
Perintah untuk jangan takut dalam Yesaya 43 menyangkut ketakutan yang tidak wajar. Walaupun secara tersirat, Allah memberitahu bahwa bangsa Israel akan menghadapi bahaya (43:2 menyeberang melalui air, sungai, api; 43:9 dimusuhi oleh bangsa-bangsa, termasuk Babel), bangsa Israel tidak perlu takut karena Allah tetap memegang kendali. Ketakutan tak perlu ada lagi karena penyebab ketakutan yang sepatutnya pun, yaitu dosa, juga telah diselesaikan Allah (43:24-25). Beranikah Anda menyerahkan ketakutan Anda kepada Allah, apa pun penyebabnya? [P]
"Apabila engkau menyeberang melalui air , Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau." Yesaya 43:2