Bila Allah menghukum umat Allah dengan memakai bangsabangsa lain, hal ini dimaksudkan agar umat-Nya bertobat dan hidup dalam takut akan Allah, tidak hidup semaunya sendiri. Sayangnya, umat Allah seringkali tidak sadar bahwa bangsa-bangsa lain yang dipakai Allah untuk menghukum mereka itu hanyalah alat yang tidak berarti apa pun bila tidak dipakai Allah. Oleh karena itu, menjadi salah sasaran bila umat Allah kemudian menjadi ketakutan terhadap bangsabangsa lain yang telah menindas mereka, tetapi tidak takut terhadap Allah. Kita harus memahami bahwa Aktor utama yang bertindak membentuk diri kita adalah Allah sendiri. Mereka yang telah menindas umat Allah pada gilirannya akan mendapat hukuman Allah. Bila kita sungguh-sungguh takut kepada Allah, seharusnya kita tidak bersikap pasif (tidak melakukan apa-apa), melainkan bersikap aktif (melakukan kehendak Allah).
Pada masa kini, kita mengenal kelompok ISIS yang melakukan pembantaian kepada orang Kristen di seluruh dunia. Kita harus yakin bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat terjadi tanpa izin Allah. Jangan lupa bahwa kelompok radikal seperti ISIS itu pada gilirannya juga akan menerima hukuman Allah. Oleh karena itu, janganlah ketakutan kita kepada ISIS membuat kita berkompromi, apalagi membuat kita meninggalkan iman. Sebaliknya, kita perlu mengingat bahwa hidup kita suatu saat harus dipertanggungjawabkan di depan Allah. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mengingat tugas yang telah diberikan Allah untuk menjadi terang melalui kehidupan kita, serta menjadi saksi bagi Kristus melalui perkataan kita. Beranikah Anda mempertanggungjawabkan kehidupan Anda? [P]
"Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput." Yesaya 51:12