Salah satu hal yang perlu untuk kita pahami adalah bahwa waktu itu terus berjalan maju dan tidak pernah berjalan mundur. Mesin waktu yang membuat seseorang bisa kembali ke masa lampau hanyalah khayalan yang termasuk sebagai "science fiction". Oleh karena itu, waktu bisa kita pahami sebagai kesempatan. Walaupun kesempatan bisa saja berulang, tidak ada jaminan bahwa kesempatan itu sungguhsungguh akan berulang. Salah satu kesempatan yang tidak boleh ditunda-tunda adalah kesempatan untuk bertobat atau kesempatan mencari Tuhan. Kita harus menyadari bahwa kesempatan untuk bertobat atau mencari Tuhan ini akan berakhir saat kita mati. Bila orang fasik (orang yang tidak peduli dengan Tuhan) dan orang jahat bersedia untuk bertobat, Allah akan memberi pengampunan (55:7).
Ada orang yang berkata, "Saya akan bertobat sesudah berusia lanjut. Sekarang saya masih muda dan saya ingin bersenang-senang dulu." Perkataan semacam itu merupakan pernyataan yang bodoh karena orang itu tidak tahu batas umurnya dan kapan kesempatan yang diberikan Tuhan itu berakhir. Perkataan itu juga bodoh karena orang itu beranggapan bahwa bertobat dan hidup dalam ketaatan kepada kehendak Allah itu dianggap sebagai hidup yang tidak menyenangkan. Kita perlu menyadari bahwa rencana Allah lebih baik daripada rencana kita karena Allah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Bila kita mengabaikan kehendak Allah, hidup kita tidak akan tenang. Kejahatan itu nampak manis, tetapi setelah dijalani akan terasa pahit. Apakah Anda telah memanfaatkan kesempatan untuk bertobat? Apakah Anda telah menyesuaikan rencana Anda dengan rencana Allah? [P]
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" Yesaya 55:6