Uraian dalam 61:1-3 ini adalah uraian tentang Sang Mesias sebagai Hamba Tuhan yang diurapi Allah untuk melayani dengan menyampaikan kabar baik bagi orang yang sengsara, remuk hati, menjadi tawanan, dan berkabung (bandingkan dengan 11:2; 42:1-4, 7). Kehadirannya memberikan kesembuhan dan penghiburan (bandingkan dengan Matius 11:4-5). Dalam Yesaya 61:6, Sang Mesias disebut sebagai Imam TUHAN dan Pelayan (Hamba) Allah. Penyebutan "Imam" berarti bahwa Sang Mesias bisa dipandang sebagai Perantara antara Allah dan manusia. Penyebutan "Pelayan" atau "Hamba" menunjukkan bahwa Sang Mesias hadir di dunia ini untuk melaksanakan kehendak Allah. Fungsi sebagai imam dan hamba di atas bisa pula dikenakan pada semua orang beriman yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan rencana Allah dengan memberitakan kehendak Allah kepada dunia ini serta menolong, menghibur, menguatkan sesama manusia. Dalam Yesaya 62:6, umat Tuhan diberi tugas untuk "mengingatkan TUHAN kepada Sion". Hal ini berarti bahwa setiap orang beriman memiliki kewajiban untuk mendoakan orang lain (menaikkan doa syafaat).
Bagi setiap orang beriman pada masa kini, pemahaman bahwa Sang Mesias--yaitu Yesus Kristus--adalah Imam dan Hamba Allah harus direspons dengan ikut menjalankan peran sebagai imam dan hamba Allah. Hal ini berarti bahwa kita tidak boleh bersikap pasif, melainkan kita harus bersikap aktif untuk melayani, termasuk memberitakan Injil. Apakah selama ini Anda telah ikut serta melaksanakan kewajiban sebagai imam dan hamba Allah yang aktif melayani Tuhan dan sesama? [P]
"Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita." Yesaya 61:6a