Di puncak kejatuhan moral dan kerohanian umat Tuhan serta panasnya murka Tuhan yang menyala-nyala, Yosia hadir dan bersinar sangat terang di tengah kegelapan yang menerpa bangsanya. Ia seorang yang benar di mata Tuhan seperti Daud, bapa leluhurnya. Ia begitu tulus dan lurus sehingga dikatakan “tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri” (22:2). Yosia mulai mencari Tuhan sejak usia 16 tahun. Di usia 20 tahun, ia mengambil tindakan tegas dengan membuang semua berhala dan menghancurkan mezbah-mezbah Baal (2 Tawarikh 34:3).
Yosia melaksanakan reformasi kerohanian umat Yehuda dengan memulihkan 3 hal yang sangat penting, yaitu memperbaiki rumah Tuhan yang terbengkalai, menemukan dan memelihara firman Tuhan (Kitab Taurat), serta kembali menaruh penghormatan kepada Nabi Tuhan. Nabiah Hulda hanyalah istri dari seorang yang pekerjaannya mengurus pakaian. Hal ini menandakan terabaikannya rasa hormat terhadap nabi Tuhan selama ini. Apa yang Yosia lakukan membuat Tuhan menahan murka-Nya. Ia menahan malapetaka yang sudah Ia siapkan bagi umat Yehuda karena Tuhan berkenan kepada penyesalan dan tangisan Yosia bagi dosa segenap umat.
Keberadaan orang yang jujur, baik, dan suci dalam dunia sering nampak seperti sia-sia. Dunia tidak mau mendengarkan mereka dan mereka sering menjadi obyek tertawaan atau dianggap aneh. Namun, sesungguhnya, kehadiran orangorang baik itu menahan murka Allah dari menjatuhkan hukuman yang hebat atas dunia. Karena itu, segelap apa pun duniamu, percayalah: Cahaya sekecil apa pun dari terang anak-anak Tuhan akan membawa perbedaan dan kebaikan bagi sekelilingnya. Karena itu, tetaplah menjadi terang Tuhan! [PHJ]
"Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu." Yeremia 29:7