Salah satu ciri kekristenan yang menonjol adalah kesukaan memuji Tuhan. Ibadah selalu berisi pujian kepada Tuhan. Doa biasanya diawali dengan pujian dan ucapan syukur. Orang yang merasa tidak pandai memuji Tuhan karena perbendaharaan katakata pujiannya sangat terbatas perlu menyadari karya Tuhan yang begitu banyak, yang dapat membuat kita memuji Tuhan.
Mazmur 33 mengajak kita bersorak dan memuji Tuhan, bersyukur dan bermazmur bagi-Nya, bahkan menyanyikan nyanyian baru bagi-Nya. Banyak alasan untuk memuji Dia: Firman-Nya benar, Ia mengerjakan segala sesuatu dengan kesetiaan, Ia senang kepada keadilan dan hukum, Ia memenuhi bumi dengan kasih setia-Nya, Ia menciptakan dunia dengan Firman-Nya yang penuh kuasa, Ia hadir dan memegang kendali atas bangsa-bangsa, mata-Nya tertuju kepada orang yang mengharapkan kasih setia-Nya, Dialah penolong dan perisai bagi orang percaya yang berharap kepada-Nya.
Banyak hal yang membuat kita tak habis-habisnya bersyukur dan memuji Tuhan: Ia menciptakan dan menopang alam semesta serta mengendalikan sejarah dunia dan bangsa-bangsa, namun Ia hadir dalam kehidupan kita secara pribadi. Itulah sebabnya, hari ini kita masih dapat tinggal dengan aman di bumi--di tengah situasi bangsa dan negara yang masih terkendali--dan kita masih dapat bekerja dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik. Jika kita percaya kepada Tuhan dengan segenap hati, menghormati dan mengasihi Dia dan selalu berharap kepada-Nya, kita akan menyaksikan dan mengalami lebih banyak kasih setia-Nya dan kebaikan-Nya dalam hidup kita. Dia selalu menjadi penolong dan perisai kita setiap waktu. Hari-hari kita akan selalu dipenuhi dengan pujian dan syukur yang melimpah kepada Tuhan, “karena Dia, hati kita (selalu) bersukacita. [SS]
"Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada namaNya yang kudus kita percaya." Mazmur 33:21