Yesus di pasal ini membicarakan tentang kehancuran Israel karena penolakan mereka terhadap sang Raja Penyelamat yang diutus Allah. Kehancuran Israel--secara khusus, Bait Allah--amat mengerikan. Orang-orang Kristen pun (yang akan terbentuk pada hari Pentakosta) akan terkena dampak penderitaan dan kehancuran Israel. Di tengah kesukaran ini, Tuhan Yesus menyampaikan penghiburan yang bersifat eskatologis, artinya penghiburan yang berkaitan dan berlandaskan pada wahyu tentang apa yang akan terjadi di akhir zaman.
Tuhan Yesus menghibur dan menguatkan umat-Nya yang dalam kesukaran dan ancaman, bahwa pada akhir zaman, Anak Manusia--yaitu Yesus Kristus--akan datang dalam kekuasaan dan kemuliaan sebagai raja di atas segala raja dan akan mengumpulkan umat-Nya. Dunia akan tunduk di bawah kuasa Yesus Kristus, Sang Raja Penyelamat. Oleh sebab itu, umat Allah jangan sampai mundur imannya atau hidup dalam keputusasaan. Penghiburan eskotologis ini diikuti dengan perintah Tuhan Yesus untuk selalu hidup bertanggung jawab dan waspada, selalu berjaga-jaga, tidak sembarangan, selalu berada dalam jalan Tuhan. Karena Tuhan Yesus akan kembali dalam kemuliaan, hendaklah yang lemah dikuatkan oleh penghiburan eskatologis, sedangkan yang melayani-Nya harus melayani dengan setia agar didapati sebagai hamba yang baik, kapan pun Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kali.
Seberapa sering Anda mengingat dan membayangkan kemuliaan Tuhan Yesus di tengah kesukaran dan tantangan yang Anda hadapi sebagai seorang Kristen. Percayalah bahwa Dia pasti kembali. Kuatkanlah hati Anda! Jangan mundur, melainkan majulah terus! [MB]
"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." 1 Tesalonika 5:23