Senin, 6 Januari 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 6-7
Alasan yang tepat bagi seseorang yang hendak melayani Allah, baik sebagai imam atau nabi —atau sebagai pendeta pada masa kini— adalah karena kesadaran akan adanya panggilan Allah. Kesadaran akan adanya panggilan Allah itu penting karena pelayanan itu tidak selalu enak, bahkan umumnya penuh dengan tantangan. Pelayanan tidak boleh dipandang sebagai pekerjaan karena pelayanan bukanlah alat untuk mencari keuntungan! Seseorang yang melayani demi mendapatkan uang atau keuntungan tidaklah pantas untuk disebut sebagai hamba Tuhan. Pekerjaan selalu dilandasi oleh kompetensi (kemampuan melakukan pekerjaan), sedangkan pelayanan harus dilandasi oleh perasaan tidak layak untuk melaksanakan tugas (6:5). Seorang yang sungguh-sungguh hendak melayani Tuhan harus bersikap sebagai hamba yang taat secara mutlak kepada kehendak Allah. Oleh karena itu, seseorang yang sungguh-sungguh hendak melayani tidak boleh bersikap memerintah seperti seorang majikan. Pada dasarnya, semua orang yang melayani adalah sama-sama hamba Tuhan dan tidak boleh bersikap seperti seorang majikan terhadap sesamanya.
Bila kita memperhatikan apa yang ditugaskan oleh Allah kepada Nabi Yesaya (6:10), bisa dikatakan bahwa Allah menugaskan Nabi Yesaya untuk menjadi seorang yang nampak gagal! Perhatikan bahwa penolakan Raja Ahas untuk meminta tanda (7:11-12) bukanlah dilandasi oleh sikap kerendahhatian, melainkan oleh ketidaksediaan untuk bersikap taat! Allah menghendaki agar umat-Nya—apalagi hamba-Nya—bersikap taat sepenuhnya tanpa membantah terhadap apa pun yang diperintahkan Allah kepadanya. [P]
Yesaya 6:8
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:
“Siapakah yang akan Kuutus,
dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?”
Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!”