Ayat 14 menjelaskan bahwa Tuhan Yesus dikenal oleh banyak orang karena pelayanan-Nya yang penuh kuasa. Tentu saja berita itu didengar juga oleh orang-orang Nazaret tempat Dia tinggal. Ketika Orang Nazaret melihat bahwa Tuhan Yesus datang, jelas bahwa mereka berharap untuk bisa mengalami mujizat yang dibuat oleh Tuhan Yesus seperti yang pernah mereka dengar. Apakah Tuhan Yesus memenuhi keinginan mereka? Ternyata tidak! Pada hari Sabat, Tuhan Yesus mengajarkan kepada mereka bahwa diri-Nya menggenapi nubuat nabi Yesaya. Dialah yang membawa tahun rahmat Tuhan: membebaskan yang terbelenggu, membatalkan hutang dosa, dan memberi harapan. Tuhan Yesus mengetahui bahwa mereka akan menolak-Nya jika Dia tidak memenuhi keinginan mereka. Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata, "..sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya." (4:24). Kemudian, Tuhan Yesus memberikan contoh nabi Elia dan Elisa yang membuat mukjizat bukan untuk orang Israel. Perkataan Tuhan Yesus direspons dengan kemarahan karena orang banyak itu menganggap bahwa Tuhan Yesus menilai mereka lebih rendah daripada orang-orang non-Yahudi.
Bukankah kadang-kadang kita juga bersikap seperti orang Nazaret yang suka mengatur Tuhan Yesus, yaitu agar Dia melakukan apa yang kita inginkan? Ingatlah bahwa Kristus adalah Tuhan yang berkuasa atas diri kita. Kitalah yang harus tunduk terhadap kehendak-Nya. Apakah Anda sering bersikap seperti orang Nazaret yang suka mengatur agar Tuhan Yesus melakukan keinginan Anda? Ingatlah bahwa Kristus adalah Tuhan yang berkuasa atas kehidupan kita. Kitalah yang harus tunduk kepada-Nya![LH]
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lukas 1:38a