Setiap memasuki awal tahun, banyak orang menyusun harapan untuk tahun yang akan dimasuki. Adanya pengharapan menolong kita untuk berpikir positif. Masalahnya, "Apa landasan pengharapan kita?" Apakah landasan kita adalah kemampuan kita? Apakah kita berharap bahwa keadaan akan membaik dengan sendirinya? Bila kita berharap bahwa kemajuan teknologi akan membuat keadaan tahun depan membaik, berarti kita melandaskan pengharapan pada teknologi (kemampuan manusia). Harus disadari bahwa walaupun kemajuan teknologi mengandung hal positif (membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman), keserakahan dan keberdosaan manusia membuat kemajuan teknologi juga membawa dampak negatif (misalnya sampah industri, kerusakan lingkungan, dan sebagainya). Pengharapan kita seharusnya dilandasi oleh keyakinan bahwa Allah adalah Penguasa atas segala yang terjadi di bumi ini.
Sebagai gembala, Daud sering menghadapi ancaman bahaya saat menggembalakan domba. Pada zaman dulu, gembala kadang-kadang harus mencari padang rumput sampai jauh dari rumah dan bermalam di ladang penggembalaan. Bermalam di padang rumput sangat berisiko menghadapi serangan binatang buas dan cuaca dingin. Bagi gembala yang harus mencari tempat aman untuk domba-dombanya, tempat paling aman adalah gua, terutama gua di gunung batu. Gambaran ini mengingatkan Daud bahwa Tuhan adalah gunung batu tempat perlingdungan umat-Nya. Memasuki awal tahun yg penuh ketidakpastian, apakah sumber pengharapan Anda? Apakah Anda membangun pengharapan kosong tanpa landasan yang jelas atau Anda berharap pada Gunung Batu tempat perlindungan yang kekal, yaitu Tuhan Yesus? [BS]
"Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang ber harap kepada TUHAN!" Mazmur 31:25