Dalam bacaan hari ini, sang guru hikmat mengingatkan kita tentang perbedaan yang besar antara upah orang benar dan upah orang fasik. Upah jalan kebenaran dari orang yang berbuat benar adalah hidup (12:28). Di dalam Alkitab bahasa Ibrani, ayat 28b dituliskan sedikit berbeda dengan versi Terjemahan Baru LAI, Alkitab Ibrani menuliskan bahwa di jalan yang dia tempuh tidak ada kematian. Seorang penafsir mengatakan, Kehidupan yang bertentangan dengan hukum-hukum Tuhan selalu akan memberikan kesukaran dan krisis, tetapi kehidupan yang sesuai dengan ajaran dari kitab Amsal akan memberikan kebahagiaan dan kepuasan. Yang menjadi pertanyaan, Apakah kita bisa menjalani kehidupan yang selaras dengan hukum Allah? Firman Allah, terutama dalam surat Rasul Paulus, menyatakan bahwa kita semua sudah berbuat dosa (Roma 3). Kita perlu dibenarkan di hadapan Allah.
Yang dapat membenarkan kita (menyatakan bahwa hubungan kita dengan Allah maupun dengan sesama sudah dipulihkan) adalah Tuhan Allah sendiri melalui iman kita kepada Anak-Nya yang telah melaksanakan karya penebusan dan keselamatan bagi kita. Di pasal ini, kita belajar dan diingatkan tentang arti dari kebenaran. Jika kita mengamati amsal-amsal ini, jelas bahwa sang guru hikmat menginginkan kita semua berada di dalam koridor hubungan yang baik, bukan hanya dengan Allah (12:2) dan dengan sesama (dalam perbuatan, perkataan, dan pikiran), tetapi juga dengan hewan (12:10). Hubungan yang baik ini hanya dapat terwujud sesudah kita dibenarkan di dalam dan melalui Kristus. Mulailah berjalan dalam kebenaran ini! [A]
"Di jalan kebenaran terdapat hidup ..." Amsal 12:28