Bagaimana Anda bereaksi terhadap orang fasik atau orang jahat yang kelihatan lebih hebat, lebih kaya, dan memiliki semua yang tidak Anda miliki? Di pasal ini, sang guru hikmat mengingatkan kita agar jangan iri kepada orang jahat atau orang fasik. Sesungguhnya, mereka tidak memiliki masa depan dan "pelita" mereka akan padam. Yang berkuasa menentukan masa depan dan "pelita" manusia hanyalah Tuhan. Oleh karena itu, sang guru mengajar kita untuk menjaga sikap terhadap sesama, termasuk terhadap mereka yang jahat dan tidak benar.
Ada beberapa prinsip sederhana: Pertama, jangan iri kepada orang jahat dan jangan bergaul dengan mereka (24:1) karena pikiran mereka adalah mencelakakan orang lain. Kedua, berusahalah menyelamatkan mereka yang sedang menuju kepada kebinasaan (24:11-12). Mereka adalah sesama kita! Jangan pura-pura tidak mengetahui kondisi mereka. Selamatkanlah sesama dari hukuman kekal dengan memberitakan kabar baik tentang Tuhan Yesus. Ketiga, jangan bergembira saat musuh kita jatuh, karena Tuhan tidak berkenan akan sikap demikian. Akan tetapi, bagaimana dengan bagian Alkitab lain seperti nyanyian Musa dan Miriam (Keluaran 15) dan beberapa mazmur (misalnya Mazmur 136:10, 17-22) yang merupakan lagu syukur dan pujian kepada Tuhan setelah musuh dihancurkan? Perhatikan bahwa umat Tuhan patut bersyukur dan memuji Tuhan karena Tuhan memberi kemenangan, bukan karena kejatuhan musuh. Bagaimana kita melaksanakan prinsip-prinsip di pasal ini, terutama dalam kaitan dengan orang-orang jahat? Prinsipnya adalah takut kepada Tuhan yang adalah Raja. Itulah yang membuat kita memiliki masa depan! [A]
"Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang." Amsal 24:14