Jika diberikan pilihan antara penghukuman atau anugerah Allah, umat Allah pasti akan memilih anugerah-Nya! Ironinya, umat Allah yang memilih anugerah Allah seringkali hidup dalam dosa dan pemberontakan kepada Allah, sehingga terjadilah penghukuman Allah.
Penghukuman Allah telah dinubuatkan untuk melawan umat-Nya dan seluruh bangsa-bangsa. Kekuatan manusia, pemerintahan manusia, bahkan seluruh sumber daya manusia tidak akan membuat manusia mampu bertahan atau terluput dari penghukuman Allah. Yehuda dihukum Allah karena mereka menyembah allah lain (Baal, tentara langit, dan dewa Milkom), bersekutu dengan bangsa lain untuk meminta perlindungan (1:8), memenuhi istana mereka dengan kekerasan dan penipuan (1:9). Sedangkan bangsa-bangsa lain (Filistin, Moab, Amon, Etiopia dan Niniwe) dihukum Allah karena mereka telah mencela dan menista umat Allah dengan kecongkakan mereka (2:5, 8-10, 12-13) dan telah merasa cukup dan mampu dengan segala hal yang mereka miliki (2:15). Allah tidak akan membiarkan dosa penyembahan berhala, kekerasan, dan penipuan terjadi di tengah umat-Nya. Allah juga tdak akan membiarkan umat-Nya dinista dan dicela oleh bangsa lain.
Di tengah segala berita tentang penghukuman Allah, terselip berita anugerah yang Tuhan berikan. "Carilah Tuhan, ...; carilah keadilan, dan carilah kerendahan hati" merupakan jalan keluar dari penghukuman Allah. Marilah kita melakukan introspeksi, "Apakah ada allah lain yang telah menggantikan posisi Allah dalam hidup kita? Apakah kita hidup dalam kecongkakan, kekerasan atau penipuan?" Bertobatlah dan datanglah kepada Allah dengan kerendahan hati! [BP]
"Carilah TUHAN, hai semua rang yang r endah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN." Zefanya 2:3