Saat melalui hari demi hari dalam kehidupan kita, tanpa sadar, kita dapat berubah. Lingkungan dan kehidupan di sekeliling kita bisa sangat mempengaruhi kita dan mengubah kecenderungan hati kita, sehingga kita menjauh dari Tuhan.
Bacaan hari ini melanjutkan bacaan kemarin, yaitu kisah nenek moyang Israel yang berulang kali mengkhianati Tuhan. Mereka tidak setia kepada Tuhan, Gunung Batu dan Penebus mereka. Berulang kali mereka memberontak dan menyusahkan hati Tuhan yang sebenarnya amat mengasihi mereka dan telah berulang kali mengampuni kesalahan mereka. Mereka melupakan kekuasaan Tuhan yang telah mengadakan berbagai tanda berupa berbagai tulah di Mesir dan di padang Zoan. Tuhan telah menuntun mereka selama berjalan melewati padang gurun sampai ke Tanah Perjanjian. Tuhan memberi mereka tanah pusaka. Berkali-kali mereka berubah hati dan memberontak serta berkhianat, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan dan akhirnya Tuhan menolak mereka serta membiarkan mereka dikalahkan oleh musuh-musuh mereka. Pada saat-Nya, Tuhan bangkit kembali untuk menyelamatkan umat-Nya dan memilih Daud, hamba-Nya, untuk menggembalakan umat-Nya.
Sejarah perjalanan umat Allah mengingatkan kita agar berhati-hati menjalani hidup, jangan sampai--tanpa sadar--kita berubah hati di hadapan Tuhan. Sejarah menunjukkan pada kita betapa dalamnya kebaikan dan kesetiaan Tuhan yang tetap mengasihi umat-Nya tanpa goyah, Tuhan tetap setia, meskipun umat-Nya tidak setia. Sadarkah Anda bahwa Anda berharga di hadapan Allah dan Anda selalu ada di hati-Nya? Allah tetap mengasihi kita meskipun kita begitu lemah dan rapuh, serta sering gagal dan jatuh. [SS]
"Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya." Mazmur 78:38